Bisnis.com, MAKASSAR - Manajemen PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) menargetkan Pelabuhan Baru Makassar atau Makassar New Port (MNP) memiliki kawasan industri yang terintegrasi pada 2022.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV Farid Padang mengatakan saat ini pihaknya terus melakukan pembangunan untuk proyek multiyears, MNP. Setelah Tahap I Paket A rampung, paparnya, lanjut Paket B, Paket C, Paket D dan sekarang Tahap II dan Tahap III yang dibangun secara bersamaan.
Tahun ini, perseroan juga siap menggelontorkan modal usaha total sebesar Rp5,4 triliun yang di dalamnya termasuk untuk melanjutkan pembangunan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang berlokasi di Jalan Sultan Abdullah Raya, Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar ini.
“Dari total investasi yang disiapkan tahun ini, MNP menyerap jumlah paling banyak yaitu sebesar Rp1,9 triliun,” katanya seperti dikutip Antara, Selasa (21/1/2020).
Jumlah tersebut, lanjut Farid, akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas terpasang MNP dan menjadikan mega proyek tersebut sebagai hub port bertaraf internasional, sehingga dapat meningkatkan direct call dan direct export.
Saat ini, ujarnya, Container Yard (CY) atau lapangan penumpukan di MNP memiliki luas 16 hektare dan akan meningkat jadi 48 hektare pada 2022 mendatang, dengan kapasitas penumpukan menjadi 17,5 juta TEUs dari kapasitas eksisting yaitu 500.000 TEUs per tahun.
“Sekarang jumlah pelayaran domestik yang melakukan aktivitas bongkar muat di MNP masih 3 dan internasional baru satu pelayaran. Ke depan jumlah itu akan bertambah, untuk domestik menjadi 8 dan internasionalnya jadi 2 pelayaran,” sebut Farid.
Pihaknya juga menargetkan angka dwelling time di pelabuhan yang sudah menerapkan konsep Green Ecosystem ini kurang dari 2 hari, dengan peralatan yang serba elektronik dan sudah terelektrifikasi nantinya.