Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kendala Teknis Hantui Kegiatan Operasi, Produksi Gas BP Naik Turun

BP Berau Ltd dihadapkan dengan kendala teknis berupa kegiatan perawatan menyeluruh (turn around) sehingga produksi gas selalu naik turun.
Kapal pengangkut LNG./Ilustrasi
Kapal pengangkut LNG./Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - BP Berau Ltd dihadapkan dengan kendala teknis berupa kegiatan perawatan menyeluruh (turn around) sehingga produksi gas selalu naik turun.

Head of Country BP Indonesia Moektianto Soeryowibowo mengakui lapangan operasi memang masih relatif muda sehingga kerja reservoir masih terhitung bagus. Hanya saja, di lapangan kerap terjadi kendala teknis sehingga BP rutin melakukan turn around.

Rata-rata setiap tahun dilakukan sembilan kali perawatan. Khusus tahun ini, jumlahnya bisa menjadi 10 kali. 

Kondisi tersebut mengakibatkan produksi akan naik turun karena ketika kegiatan turn around dilakukan, salah satu train akan berhenti sementara dan hanya satu yang beroperasi.

Perlu diketahui, Kilang Tangguh mulai berproduksi sejak 2009 lewat Kilang Tangguh Train-1 dan Kilang tangguh Train-2 dengan kapasitas total 7,6 juta metrik ton per tahun (mtpa) atau 1,4 Bcf gas. Hingga awal Januari 2019, produksi telah mencapai 1.000 kargo.

Pada 2019, produksi LNG Kilang Tangguh telah mencapai 100% dari target work program and budget (WP&B), yakni sebanyak 118 kargo. Pada 2021, Kilang Tangguh dtargetkan mampu memproduksi sebanyak 121 kargo.

"Produksi tertinggi 2018, yakni 122 kargo. Kebetulan 2018 tidak di-turn round sama sekali," katanya, Senin (20/1/2020).

Adapun sejak 2013, BP sudah memasok keperluan gas domestik. Menurutnya, pasokan gas domestik terus mengalami peningkatan dan tergantung dari permintaan.

Dia optimistis proyek Kilang Tangguh Train-3 dapat beroperasi pada Agustus 2021 sehingga akan menambah produksi BP sebanyak 3,8 juta mtpa. Artinya, dengan tiga unit train beroperasi, pada 2021 produksi gas BP dapat mencapai 11,4 juta mtpa.

BP telah berkontrak dengan PLN untuk memasok 75% produksi gas dari Kilang Tangguh Train-3, sedangkan sisanya akan diekspor.

PLN nantinya akan menerima 688 kargo dari Kilang LNG Tangguh selama 2016 sampai 2033 dengan rincian 12 kargo pada 2016, 20 kargo per tahun selama 2017 sampai 2019, dan 44 kargo pada periode 2022 sampai 2033.

Pembeli LNG lainnya, yakni Kansai Electric Power Company, sebanyak 1 juta ton per tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper