Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Menteri Luhut : Semua Subsidi Dikurangi Bertahap

Pemerintah mengisyaratkan bakal memangkas seluruh subsidi energi. Nantinya, pemerintah akan mengalihkan subsidi tersebut dengan bantuan langsung untuk masyarakat yang membutuhkan.
David Eka Issetiabudi
David Eka Issetiabudi - Bisnis.com 17 Januari 2020  |  15:55 WIB
Menteri Luhut : Semua Subsidi Dikurangi Bertahap
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. - Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengisyaratkan bakal memangkas seluruh subsidi energi. Nantinya, pemerintah akan mengalihkan subsidi tersebut dengan bantuan langsung untuk masyarakat yang membutuhkan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pada dasarnya semua subsidi secara bertahap akan dikurangi.

"Tapi tidak akan ada rencana pemerintah yang merugikan masyarakat," tuturnya, Jumat (17/1/2020).

Luhut tidak menjelaskan subsidi energi apa saja yang akan dikurangi. Hanya saja, terkait subsidi tertutup LPG 3 kilogram, dia menyebut kajian terus dilakukan. "Ini lagi dikaji," katanya.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Dirjen Migas Djoko Siswanto mengatakan pemerintah membuka peluang untuk mengimplementasikan subsidi tertutup LPG 3 kg mulai semester II/2020.
Hanya saja, pihaknya belum memutuskan mekanisme penerapan dan teknologi yang digunakan dalam implementasi subsidi tertutup LPG 3 kilogram.

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Mohammad Hidayat mengatakan pemerintah masih haru mengerjakan peralihan kebijakan subsidi terbuka menjadi tertutup.

"Yang ingin kami pastikan, masyarakat benar-benar terpenuhi kebutuhannya dalam sebulan," katanya.

Terkait koordinasi dengan PT Pertamina (Persero), Hidayat mengatakan model peralihat dapat mencontoh konversi minyak tahan menuju gas LPG. Dia mengatakan untuk penentuan harga gas, pemerintah dan Pertamina akan menghitung pula ongkos kepada agen hingga pengecer.

"Itu diatur HET [harga eceran tertinggi] pemda masing-masing karena jaraknya berbeda-beda. Soal HET, pemda yang punya otoritas, makanya harga di pengecer bisa lebih mahal dari harga di agen. Tapi nanti kita akan atur," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

subsidi Luhut Pandjaitan
Editor : Lucky Leonard

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top