Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Juli 2020, Pembangunan Tol Layang Pettarani Rampung

Jalan tol layang A.P. Pettarani akan terhubung dengan jalan tol Ujung Pandang seksi 1 dan seksi 2 yang menjadi akses ke Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar.
Pembangunan jalan tol layang A.P. Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan./Antara-Arnas Padda
Pembangunan jalan tol layang A.P. Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan./Antara-Arnas Padda

Bisnis.com, JAKARTA — PT Nusantara Infrastructure Tbk., perusahaan induk PT Bosowa Marga Nusantara, manyatakan bahwa proyek jalan tol layang A.P. Pettarani di Makassar bakal rampung pada Juli 2020. Jalan tol layang sepanjang 4,3 kilometer itu menjadi jalan tol layang pertama di Makassar.

Deden Rochmawaty, General Manager Corporate Affairs PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) mengatakan bahwa jalan tol layang A.P. Pettarani akan terhubung dengan jalan tol Ujung Pandang seksi 1 dan seksi 2 (5,95 kilometer) yang menjadi akses ke Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar.

Dia menambahkan bahwa pengoperasian jalan tol layang A.P. Pettarani bakal mengubah skema penarifan menjadi sistem terbuka.

"Nantinya [jalan tol] elevated Pettarani dioperasikan sebagai satu kesatuan dengan seksi 1 dan seksi 2 tersebut," ujar Deden kepada Bisnis, Selasa (14/1/2019).

Berdasarkan data pemantauan Badan Pengatur Jalan Tol per November 2019, progres konstruksi jalan tol A.P. Pettarani telah mencapai 43,36 persen. Proyek ini digarap oleh PT Wijaya Karya Beton Tbk. selaku kontraktor dan Nippon Koei, Co. Ltd. sebagai konsultan pengawas.

Dalam catatan Bisnis, pembangunan jalan tol tersebut Pettarani minim pembebasan lahan. Proyek ini dimulai pada pangkal jalan tol Ujung Pandang seksi 2 di Jalan Urip Sumoharjo, kemudian membentang melewati simpang Jalan Boulevard Panakkukang, Jalan Hertasning, dan berakhir di persimpangan Jalan Sultan Alauddin.

Untuk membiayai pembangunan jalan tol tersebut, PT Bosowa Marga Nusantara telah mendapat fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk. dan PT BPD Sulawesi Selatan & Sulawesi Barat senilai Rp1,54 triliun. Pinjaman tersebut memiliki jangka waktu selama 12 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper