Bisnis.com, JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menyatakan telah menyelesaikan feasibility studies terkait proyek gasifikasi di Tanjung Enim, Sumatra Selatan. Salah satu kesimpulan yang didapatkan adalah perlunya insentif oleh pemerintah dalam kelangsungan proyek tersebut.
Sekretaris Perusahaan PTBA Suherman mengatakan insentif dari pemerintah diharapkan mampu memperbaiki keekonomian proyek tersebut. Rendahnya angka investment return rate (IRR) proyek tersebut membuat sebagian anggota konsorsium menunda pengucuran investasi pada proyek ini.
"Pemberian insentif akan menghasilkan manfaat langsung dari proyek ke pemerintah. Insentif jelas diperlukan," katanya kepada Bisnis, Selasa (14/1/2020).
Suherman mengatakan seluruh lembaga pemerintah telah memberikan dorongan yang kuat dan telah melakukan banyak kegiatan nyata untuk mendukung proyek tersebut.
Proyek tersebut akan mengubah batu bara menjadi synthetic gas yang menjadi bahan baku pembuatan amonia dan metanol. Adapun, pabrikan tersebut akan memproduksi tiga produk akhir yakni dimethil ether (DME), urea, dan polyprophylene (PP).
Adapun, tantangan yang dihadapi oleh proyek tersebut adalah skema logistik DME dan urea ke anggota konsorsium terkait yakni PT Pertamina dan PT Pupuk Indonesia.
Suherman mengatakan perseroan sudah menyiapkan skema logistik tersebut. Menurutnya, DME hasil produksi akan digunakan Pertamina di Sumatra. Adapun, perseroan telah menyiapkan jalur pemipaan.
Suherma mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan rute truk untuk mendistribusikan produk cair amupun padat lantaran adanya rencana pembangunan jalan bebas hambatan Bengkulu-Palembang.