Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri makanan dan minuman (mamin) berharap pemerintah segera merealisasikan belanja pada awal tahun untuk memacu konsumsi masyarakat.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman mengatakan belanja pemerintah akan efektif untuk mengerek kembali kinerja ekonomi nasional, termasuk industri mamin yang pada kuartal IV/2019 mengalami anomali.
"Presiden sebenarnya sudah meminta sejak Januari ini agar sudah anggaran pemerintah itu sudah mulai dipakai, tetapi kelihatannya belum berjalan dengan baik," ujarnya kepada Bisnis belum lama ini.
Kendati masih terus menghimpun data kinerja dari anggotanya untuk melihat pertumbuhan industri, Adhi mengatakan dari pengamatan sementara ada indikasi perlambatan kinerja pada triwulan terakhir tahun lalu. Hal itu tidak umum dialami industri mamin dalam beberapa tahun sebelumnya.
Terakhir kali industri mengalami kondisi ini pada 2014. Menurutnya, pada periode tersebut ada proses transisi pemerintahan baru.
Adhi mengatakan bahwa kondisi itu bahkan berlanjut hingga pertengahan 2014. Kinerja industri mamin dan ekonomi nasional akhirnya kembali terungkit pada paruh kedua 2014 setelah Presiden meminta percepatan realisasi belanja pemerintah.
"Jika ingat pada akhir 2014 sampai pertengahan 2015 itu [kinerja ekonomi nasional dan industri mamin melambat sehingga Pak Jokowi meminta mempercepat pengeluaran pemerintah. Akhirnya kuartal III dan IV naiknya cukup tinggi."
Gapmmi pada awal tahun mematok target pertumbuhan kinerja sektor mamin sekitar 9%. Target itu direvisi menjadi 8% akibat realisasi kinerja hingga akhir semester I/2019 hanya mencapai 7,4% seiring konsumsi konsumen kelas menengah dan bawah yang rendah.