Bisnis.com, JAKARTA — Aktivitas nelayan di perairan Natuna, Kepulauan Riau, akan ditingkatkan seiring banyaknya kapal asing yang masuk ke wilayah tersebut.
Deputi I Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Maritim) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan pihaknya akan menempatkan satu kapal tanker yang memuat bahan bakar dan keperluan lain di perairan Natuna untuk mendukung upaya ini.
“Nanti armada [mendampingi] nelayan di sekitar kapal itu untuk mancing dan sebagainya, sehingga nggak usah bolak balik [isi BBM] dari Jawa. Itu yang akan dikembangkan nanti,” katanya kepada Bisnis, baru-baru ini.
Dia menyebut wacana ini sejatinya sudah ada sejak 3-4 tahun lalu. Hanya saja, implementasinya belum terlalu baik.
“Tahun ini akan saya jalankan,” tegasnya.
Belakangan, situasi di Laut Natuna tegang ketika kapal penjaga pantai milik China (coast guard) mendampingi kapal asing pencuri ikan masuk ke wilayah tersebut. Indonesia pun bersikap dengan memberikan nota keberatan kepada China.
Namun, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan bahwa negara itu memiliki hak kedaulatan dan yurisdiksi atas Kepulauan Nansha dan perairan terkait di dekatnya, termasuk di dalamnya zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Natuna.
Sementara itu, Korps Polisi Air Udara (Korpolairud) Baharkam Mabes Polri menambah armada kapal pengawasnya di perairan Natuna.
Menyitir data KKP, potensi sumber daya ikan laut Natuna berdasarkan studi identifikasi potensi sumber daya kelautan dan perikanan Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011 adalah sebesar 504.212,85 ton per tahun.