Bisnis.com, JAKARTA — PT Berdikari (Persero) menargetkan dapat mengimpor sapi bakalan sebanyak 30.000 ekor pada 2020. Proyeksi ini turut didorong oleh optimisme pada pasar daging sapi yang diperkirakan tetap dalam kondisi baik.
Direktur Utama Berdikari Eko Taufik Wibowo mengatakan sampai saat ini, total pemasukan sapi bakalan yang telah dilaksanakan Berdikari baru mencapai sekitar 10.000 ekor atau 33 persen dari target pemasukan 2019 yang berjumlah 30.000 ekor.
"Tahun ini pemasukan masih di kisaran 10.000 ekor. Kalau tahun depan pasarnya bagus. Target kami di kisaran 30.000 ekor," ujar Eko kepada Bisnis belum lama ini.
Dia menjelaskan prospek positif ini banyak didorong oleh daya beli yang kian membaik. Di sisi lain, permintaan dari bisnis hotel, restauran, katering (horeka), dan produk olahan diperkirakan tetap menunjukkan tren pertumbuhan.
Prognosis awal daging sapi dan kerbau nasional pada 2019 menunjukkan adanya potensi peningkatan impor seiring defisit produksi dan konsumsi yang masih lebar. Jika defisit pada 2019 berada di angka 281.681 ton, angka defisit pada 2020 diperkirakan bakal mencapai 294.617 ton.
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Syamsul Ma’arif, dalam paparannya di konferensi pers di Jakarta beberapa waktu lalu menjelaskan bahwa pemerintah memperkirakan kenaikan moderat untuk daging impor.
Hal ini setidaknya terlihat dari kebutuhan impor sapi bakalan pada 2020 yang diperkirakan mencapai 550.000 ekor atau meningkat dibandingkan perkiraan kebutuhan pada 2019 sebanyak 500.000 ekor.
Kebutuhan pemasukan daging kerbau India diproyeksi berjumlah 80.000 ton, sedangkan untuk daging sapi sebanyak 110.000 ton. Jika diakumulasi dengan potensi produksi daging sapi bakalan, maka pasokan daging impor pada 2020 diperkirakan mencapai 300.000 ton, meningkat dibandingkan kebutuhan tahun lalu yang berjumlah 291.980 ton.
Syamsul menjelaskan bertambahnya perkiraan kebutuhan impor tak lepas dari meningkatnya permintaan dari industri makanan hotel, restoran, dan katering (horeka). Menurutnya, sektor ini memerlukan jaminan pasokan yang stabil dan bersifat kontinyu dan untuk saat ini baru bisa dipenuhi dari daging impor.