Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan Amazon akan melakukan investasi di bidang komputasi awan (cloud computing) di Indonesia.
Hal ini dikonfrimasi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Yuliot saat dihubungi pada Rabu (18/12/2019) di Jakarta.
Yuliot mengatakan bahwa Amazon melalui Amazon Web Services (AWS) akan mengembangkan pangkalan data untuk layanan cloud computing di Indonesia. Pihak Amazon sendiri, lanjutnya, juga telah melakukan komitmen investasi.
Menurut rencana, Perusahaan milik Jeff Bezos itu akan membangun pangkalan data di tiga titik di Indonesia. Namun, Yuliot enggan membeberkan lokasi yang akan menjadi tempat investasi Amazon.
"Masalahnya saat mereka membuka rencana lokasi, harga tanah juga akan naik signifikan dan akan menjadi beban tambahan. Mereka juga belum mau kalau rencana ini diekspos," jelasnya.
Yuliot melanjutkan, indikasi awal nilai investasi berada di kisaran US$2,5 miliar. Namun, angka tersebut diperkirakan akan berubah sesuai kondisi ekonomi.
Dilansir dari laman BusinessWire, pada 3 April 2019 lalu, AWS mengumumkan akan membuka infrastruktur data baru di Indonesia. Rencananya, proyek tersebut akan rampung antara akhir 2021 hingga awal 2022.
Pembangunan pangkalan data ini akan terbagi menjadi tiga Availability Zones. Setelah resmi beroperasi, pangkalan data ini akan menjadi yang kesembilan bagi Amazon di kawasan Asia Pasifik.
Sebelumnya, AWS juga telah membangun pangkalan data untuk cloud computing di Beijing, Mumbai, Ningxia, Seoul, Singapore, Sydney, Tokyo, dan Hong Kong yang akan segera dibuka.
President of Global Infrastructure and Customer Support, Amazon Web Services, Peter DeSantis menuturkan, pembukaan AWS di Indonesia akan mendukung ekosistem usaha rintisan di Indonesia yang sedang tumbuh dengan cepat, perusahaan swasta dan juga pemerintah.
Selain itu, DeSantis mengatakan AWS juga akan turut berpartisipasi membuka lapangan kerja dan bisnis berbasis teknologi, meningkatkan perekonomian lokal, serta mengurangi biaya operasi perusahaan-perusahaan.
"Teknologi awan memiliki kekuatan untuk mentransformasi kegiatan usaha, pendidikan, dan institusi pemerintahan di Indonesia. Dengan rencana pembukaan AWS terbaru di Asia Pasifik ini, kami sangat menantikan untuk dapat membantu mengakselerasi transformasi ini," ujar DeSantis.