Bisnis.com, JAKARTA – PT Petrokimia Gresik menyatakan telah menyalurkan 4,72 juta ton pupuk bersubsidi hingga hari ini, Selasa (17/12/2019). Realisasi tersebut baru mencapai 90% dari target yang ditentukan oleh pemerintah yakni sebesar 5,24 juta ton.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi mengatakan telah menyiapkan pupuk bersubsidi untuk musim tanam Oktober 2019—Maret 2020 sebanyak 887.603 ton. Adapun, volume tersebut 2,68 kali lebih banyak dari stok minimum yang ditentukan pemerintah atau sebesar 330.711 ton.
Adapun stok pupuk bersubsidi yang disiapkan perseroan terdiri dari pupu urea 70.411 ton, pupuk amonium sulfat (ZA) 131.053 ton, pupuk kalium sulfat (SP-36) 199.470 ton, pupuk majemuk NPK (NPK Phonska) 459.000 ton, dan pupuk organik Petroganik 27.659 ton.
Rahmad mengatakan perseroan akan mendistribusikan pupuk bersubsidi tersebut melalui 300 gudang penyangga berkapasitas 1,4 juta ton, 28.000 kios resmi, dan setidaknya 650 distributor. Selain pupuk subsidi, Petrokimia Gresik juga akan menyiapkan stok pupuk non-subsidi.
“Karena alokasi pupuk subsidi terbatas, maka kami sediakan juga pupuk komersial sehingga kebutuhan pupuk petani tetap bisa terpenuhi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (17/12/2019).
Rahmad mengimbau petani agar mengikuti rekomendasi pemupukan berimbang yakni 5:3:2. Para petani sebaiknya hanya memberikan 500 kg pupuk Petroganik, 300 kg pupuk NPK Phonska, dan 200 kg pupuk urea untuk 1 hektare lahan. Menurutnya, pemupukan berimbang telah teruji dapat meningkatkan hasil panen per hektare lahan sebanyak 1 ton — 2 ton.