Bisnis.com, JAKARTA -- Garuda Indonesia memberikan potongan harga hingga 40 persen untuk rute-rute tertentu pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019/2020.
Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah mengatakan hal tersebut sebagai upaya maskapai untuk mendukung mobilitas para pengguna jasa, sekaligus untuk menindaklanjuti komitmen pemerintah khususnya Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM dalam menyediakan akses transportasi udara yang terjangkau bagi masyarakat.
“Pemberian potongan harga ini berlaku untuk periode perjalanan pada 10 Desember 2019 hingga 31 Januari 2020. Potongan harga berlaku pada hari-hari tertentu di rute-rute domestik tertentu," kata Pikri, Jumat (13/12/2019).
Dia menambahkan potongan harga tersebut berlaku untuk pembelian tiket Garuda Indonesia baik melalui Online Travel Agent (OTA), Mobile Apps, Website maupun Ticketing Office Garuda Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pihaknya memerinci rute-rute domestik tersebut di antaranya Balikpapan - Yogyakarta, Biak - Makassar, Denpasar - Ambon, Denpasar - Kupang, Jakarta - Balikpapan, Jakarta - Palangkaraya, Jakarta - Nias, Jayapura - Nabire, Mamuju Makassar, Palu - Makassar, Timika - Nabire, Yogyakarta - Makassar. Adapun, potongan harga tersebut berlaku pada setiap Selasa dan Kamis.
Sementara, lanjutnya, untuk rute Jakarta - Jayapura potongan harga berlaku pada Selasa, Rabu dan Kamis, sedangkan rute Jakarta - Silangit potongan harga berlaku pada Jumat dan Minggu.
Keputusan Garuda Indonesia ini, imbuhnya, merupakan upaya perusahaan dalam memberikan kesempatan bagi para pengguna jasa untuk dapat merayakan momen khusus ini bersama dengan keluarga dan kerabat yang jauh.
Dalam masa Nataru kali ini, Garuda telah menyiapkan 30.630 kursi tambahan (extra seat) untuk penerbangan domestik dan internasional sebagai langkah antisipasi menghadapi kenaikan jumlah penumpang selama periode peak season. Nataru diperkirakan akan mulai pada 20 Desember 2019 hingga 6 Januari 2020.
Maskapai berkategori layanan penuh tersebut telah mempersiapkan 17,496 kursi untuk frekuensi penerbangan tambahan dan 13,134 kursi dengan pengoperasian armada yang lebih besar.
“Namun, kami akan terus memantau perkembangan dari kebutuhan pasar selama periode peak season ini berlangsung. Jika diperlukan akan dilakukan penyesuaian kapasitas penerbangan lebih lanjut," ujarnya.