Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Hulu Energi (PHE) Bidik Peningkatan Lifting Migas

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menargetkan produksi siap jual (lifting) migas 2020 sebanyak 181.510 barel setara minyak per hari (boepd).
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Meidawati (tengah) memaparkan kinerja perusahaan hingga Oktober 2019 dan rencana kerja 2020./Bisnis-Lucky L. Leatemia
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Meidawati (tengah) memaparkan kinerja perusahaan hingga Oktober 2019 dan rencana kerja 2020./Bisnis-Lucky L. Leatemia

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha PT Pertamina (Persero), menargetkan produksi siap jual (lifting) migas 2020 sebanyak 181.510 barel setara minyak per hari (boepd) atau naik 3,32% dibandingkan target dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2019 sebanyak 175.674 boepd. 

Adapun target lifting migas PHE 2020 mencakup lifting minyak sebanyak 83.100 barel minyak per hari (bopd) dan penjualan gas sebanyak 570,11 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Sementara pada RKAP 2019, lifting minyak sebanyak 76.971 bopd dan gas 572 MMscfd. 

Hingga akhir Oktober 2019, PHE mencatat lifting migas sebanyak 178.208 boepd. Lifting migas terdiri dari lifting minyak 77.179 bopd dan penjualan gas sebanyak 585 MMscfd.

“Proyeksi hingga akhir tahun, lifting migas mencapai 178.052 boepd atau 101% dari target pada RKAP 2019. Lifting minyak 100% dari target dan gas 102% dari target,” ujar Direktur Utama PHE Meidawati, Jumat (13/12/2019).

Atas target lifting migas tahun depan, Meidawati mengaku pihaknya masih mengandalkan PHE Offshore North West Java (ONWJ) sebagai kontributor terbesar lifting minyak PHE, yang hingga Oktober 2019 tercatat sebanyak 25.788 boepd. Selain ONWJ, ada pula PHE Offshore Southeast Sumatra (OSES) yang juga berkontribusi besar, yakni mencapai 25.331 bopd.

Produksi siap jual dari ONWJ dan OSES tersebut merupakan bagian PHE yang memiliki hak partisipasi (participating interest/PI) sebesar 90%. 

Dia menambahkan kontributor lainnya datang dari PHE CPP (BOB) 4.763 bopd, PHE Tomori Sulawesi sebesar 3.729 bopd, PHE Jambi Merang sebesar 3.599 bopd, dan PHE West Madura Offshore dengan raihan lifting 3.116 bopd.  

Selain itu, lifting gas bumi kontributor terbesar adalah PHE Tomori Sulawesi sebanyak 146,8 MMscfd. Adapun, terkait besaran PI, PHE tercatat menguasai 50% PHE di Blok Tomori. 

Selain PHE Tomori Sulawesi, PHE WMO mencatat lifting gas sebesar 94,5 MMscfd, PHE ONWJ 73 MMscfd, dan PHE Jambi Merang 68,3 MMscfd.     

Untuk menyukseskan kinerja 2019, PHE juga telah melakukan pengeboran dua sumur eksplorasi, 35 sumur pengembangan dan 39 sumur work over per Oktober. Untuk seismik 2D mencapai 4.291 km dan seismik 3D 95 km2. 

Total biaya investasi yang telah dikeluarkan mencapai US$216 juta hingga Oktober 2019. Hingga akhir 2019, biaya investasi yang terserap diestimasi mencapai US$328 juta.

"Hingga akhir tahun ini kami berupaya melakukan pengeboran total 5 sumur eksplorasi dan 43 sumur pengembangan", tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper