Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rektor UI Mendukung Langkah Pemerintahan Jokowi Dalam Hal Investasi

Pemerintahan Presiden Joko Widodo sadar akan sulit keluar dari kondisi perlambatan ekonomi global, yang salah satunya disebabkan oleh perang dagang, sehingga Pemerintah mengubah pola bermain guna mendongkrak iklim investasi di Indonesia tahun depan.
Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro saat memberikan paparan dalam acara diskusi panel pada gelaran BNI-Bisnis Indonesia Business Challenges 2020, di Jakarta, Senin (9/12/2019). Bisnis/Fahmi Achmad
Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro saat memberikan paparan dalam acara diskusi panel pada gelaran BNI-Bisnis Indonesia Business Challenges 2020, di Jakarta, Senin (9/12/2019). Bisnis/Fahmi Achmad

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mulai memberikan sinyal positif untuk menumbuhkan optimisme dan mendorong investasi di tengah kondisi yang masih menantang pada saat ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro dalam acara BNI - Bisnis Indonesia Business Challenges 2020 di Jakarta, Senin (9/12/2019).

Pemerintahan Presiden Joko Widodo, menurutnya, sadar akan sulit keluar dari kondisi perlambatan ekonomi global, yang salah satunya disebabkan oleh perang dagang, sehingga Pemerintah mengubah pola bermain guna mendongkrak iklim investasi di Indonesia tahun depan.

"Mereka [Pemerintah] sadar akan sulit untuk keluar. Jadi mereka mengubah pola bermain, yang tadinya satu fungsi jadi dua fungsi," jelasnya.

Ari mencontohkan, salah satu kebijakan tersebut terlihat dari pengangkatan wakil menteri luar negeri yang mengurusi langsung perihal investasi, yang sebelumnya belum pernah dilakukan.

Hal ini tentunya kan mempercepat pengambilan keputusan dan kebijakan, juga memberikan sinyal kepada dunia bahwa Pemerintah Indonesia serius mendorong masuknya investasi langsung luar negeri (Foreign Direct Investment/FDI).

Ari menuturkan, agar petumbuhan ekonomi dapat mencapai 5,5% pada 2020, maka investasi harus tumbuh di kisaran 8%-9%. Menurutnya, tidak mustahil mencapai angka tersebut. Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir angka investasi sempat mencapai 7,94%.

"Syukur ekspektasi konsumen dan pengusaha berubah, kalau dari ekspektasi pengusaha yang sekarang masih wait and see," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper