Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal IV/2019, Konsumsi Rumah Tangga Diproyeksi Tumbuh 5,02 Persen

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Endy Dwi Tjahjono menyatakan kuartal IV/2019 biasanya menjadi momentum pertumbuhan seiring dengan konsumsi rumah tangga dan banyaknya penyerapan anggaran pemerintah.
Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Junanto Herdiawan (dari kiri) dalam diskusi Perkembangan Ekonomi Terkini Indonesia dan Outlook 2020 di Labuan Bajo bersama Direktur Eksekutif DKEM Bank Indonesia Endy Dwi Tjahjana, dan Chief Economist BNI Ryan Kiryanto, Senin (9/12/2019). Bisnis/Gloria F.K. Lawi
Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Junanto Herdiawan (dari kiri) dalam diskusi Perkembangan Ekonomi Terkini Indonesia dan Outlook 2020 di Labuan Bajo bersama Direktur Eksekutif DKEM Bank Indonesia Endy Dwi Tjahjana, dan Chief Economist BNI Ryan Kiryanto, Senin (9/12/2019). Bisnis/Gloria F.K. Lawi

Bisnis.com, LABUAN BAJO – Bank Indonesia memproyeksikan pada kuartal IV/2019, konsumsi rumah tangga diproyeksikan bisa tumbuh 5,02% ditopang oleh konsumsi Natal dan Tahun Baru.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Endy Dwi Tjahjono menyatakan kuartal IV/2019 biasanya menjadi momentum pertumbuhan seiring dengan konsumsi rumah tangga dan banyaknya penyerapan anggaran pemerintah.

Endy optimistis bisa mencapai 5,02% meskipun kondisi tahun ini cukup berat. Tecermin dari Nilai Tukar Petani (NTP), November 2019 yang hanya tercatat naik 0,05%, selain itu upah buruh juga cenderung tumbuh melambat.

Selain itu, bantuan sosial (bansos) juga cenderung menipis dan habis pada kuartal IV/2019, sehingga tidak bisa menjadi bantalan bagi pertumbuhan ekonomi.

“Meski demikian jumlah middle income ini yang terus naik dan menopang konsumsi dalam negeri,” kata Endy di Ayana Hotel, Senin (9/12/12019).

Oleh sebab itu, kata Endy, Bank Indonesia memproyeksikan pada kuartal IV/2019 konsumsi rumah tangga bisa tumbuh 5,02%, dan secara keseluruhan tahun 5,05%. Meski demikian, proyeksi ini hanya akan tercapai dengan dukungan kebijakan fiskal, yang saat ini implementasinya tak mudah.

“Programnya apa, apakah bisa di-deliver dan dijalankan di daerahnya misalnya dana desa, dan mereka tak tahu mau digunakan untuk apa,” ungkap Endy.

Beberapa contoh lain, kantor kelurahan tak dipakai, kemudian multiplier pada pertumbuhan ekonomi dearth menjadi rendah.

“Ini memang tidak mudah di zaman desentralisasi pemerintah pusat terkadang sulit,” sambungnya.

Kepala Ekonom BNI Ryan Kiryanto menjelaskan, pihaknya memproyeksikan pada kuartal ini, konsumsi rumah tangga akan tumbuh 5,0%. Meski demikian dia tak menampik selama ini pengeluaran dari pemerintahan masih rendah, hanya 0,98% yang kemungkinan dipengaruhi oleh pergantian kabinet.

“Kuartal IV konsumsi rumah tangga akan tumbuh 5,0% sampai 5,1% growth-nya hanya syukur jika di atas 5,1%,” ujar Ryan.

Dia menjelaskan ada kemungkinan konsumsi rumah rangga stagnan pada kuartal III karena sedikit menunda pembelian. Dia berasumsi, sebagian rumah tangga pada kuartal II/2019 sudah habis-habisan untuk pengeluaran anak sekolah.

Ryan memerinci, sektor yang paling terdampak pada kuartal IV/2019 adalah sektor makanan, minuman, perdagangan, dan perhotelan. Selain itu, banyak lembaga pemerintahan yang pada kuartal IV/2019 membelanjakan budget untuk kegiatan pertemuan di beberapa hotel.

“Ini seasonal. Setelah ada tunjangan kerja, mungkin agak di-spending-kan pada kuartal IV dan ini akan dikompensasi pada kuartal IV. Lalu ini ada perayaan Natal dan Tahun Baru, maka konsumsi akan naik,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper