Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda Angkut Harley Davidson Ilegal, Sri Mulyani dan Erick Thohir akan Beri Keterangan

Menteri Keuangan Sri Mulyani dikabarkan akan memberikan pengumuman resmi bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, soal temuan kargo gelap di pesawat Garuda Indonesia.
Pesawat Garuda Indonesia berada di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (26/11/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Pesawat Garuda Indonesia berada di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (26/11/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani dikabarkan akan memberikan pengumuman resmi bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, soal temuan kargo gelap di pesawat Garuda Indonesia.

Meskipun demikian, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Nufransa Wira Sakti mengatakan belum ada jadwal terkait pengumuman tersebut.

Dia mengatakan akan langsung memberikan informasi setelah mendapatkan informasi terbaru. 

"Belum terjadwal," kata Nufransa saat dihubungi, Rabu, 4 Desember 2019.

Sebelumnya, pihak Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menyatakan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir akan mengumumkan langsung hasil investigasi Bea dan Cukai terkait angkutan kargo gelap di pesawat Garuda Indonesia berjenis A300-900 Neo.

Kepala Subdirektorat Komunikasi dan Publikasi Bea dan Cukai Deni Surjantoro mengatakan tengah mencari waktu kosong kedua menteri.

"Akan diumumkan langsung oleh Pak Erick dan Bu Sri Mulyani. Tapi waktunya belum tahu. Masih mencocokkan jadwal mereka," kata Deni kepada Tempo saat dihubungi pada Rabu (4/12/2019).

Barang Selundupan

Garuda Indonesia seri anyar yang terbang dari Prancis menuju hanggar Garuda Maintenance Facility atau GMF pada 17 November lalu mengangkut 18 boks kardus berisi barang selundupan.

Bea dan Cukai menemukan isi boks itu adalah potongan suku cadang motor mewah Harley Davidson seri terbatas tahun 1970-an berjenis Electra Glide Shovelhead.

Boks lain memuat dua sepeda Brompton yang dikemas dengan cara diurai. Bea dan Cukai menyita barang-barang itu dan langsung menggelar investigasi.

Dua orang yang tercantum dalam manifes penumpang Garuda Indonesia diketahui merupakan pemilik barang. Keduanya berinisial SAW dan LS.

Saat ini, pendalaman perkara sedang berlangsung. Deni mengatakan Kantor Bea dan Cukai Tangerang sedang memfinalisasi laporannya. Adapun Bea dan Cukai turut menyertakan Erick Thohir lantaran kasus penyelundupan barang itu melibatkan perusahaan BUMN.

Sri Mulyani kemarin menyatakan telah memahami modus penyelundupan yang diduga dilakukan dua penumpang pesawat--belakangan dua penumpang itu disinyalir adalah pejabat Garuda Indonesia.

 "Kita memahami modus penyelundupan dilakukan dengan berbagai cara," katanya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, kasus kargo gelap ini mirip dengan fenomena jastip atau jasa titip. Jastip adalah pembelian barang di luar negeri dengan perantara orang. Jasa ini dikategorikan ilegal oleh kepabean.

Sri Mulyani mengatakan telah memperketat ruang penyelundupan dengan meningkatkan kemampuan pendeteksian Bea Cukai. Namun, kata dia, selalu saja ada cara penyelundupan yang dilakukan pihak-pihak tertentu.

Vice President Corporate Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan pihaknya tengah berkoordinasi dengan Bea dan Cukai. Garuda saat ini sedang menunggu hasil pendalaman tersebut.

"Kami menanyakan ke Bea Cukai soal pembayaran pajak dan sanksi-sanksinya. Kami juga sudah panggil pihak bersangkutan," ucapnya kala dihubungi pada Selasa (3/12/2019) sore.

Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan akan mencopot direksi PT Garuda Indonesia(Persero) Tbk., jika terbukti mengangkut Harley Davidson ilegal.

Bahkan, dia berharap yang bersangkutan dapat mengundurkan diri sebelum dicopot."Kalau benar ya harus dicopot. Yang lebih baik sebelum ketahuan mengundurkan diri. Itu kita kayak samurai Jepang, tapi kalau benar (terbukti)," kata Erick di Pacific Place, kemarin.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper