Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres Ma'ruf Amin Minta Emiten Gandeng Pelaku UMKM

Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta perusahaan terbuka menggandeng lebih banyak pelaku bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Ketua Asosiasi Emiten Indonesia Fransiscus Welirang
Ketua Asosiasi Emiten Indonesia Fransiscus Welirang

Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta perusahaan terbuka menggandeng lebih banyak pelaku bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Hal itu disampaikan oleh Ketua Asosiasi Emiten Indonesia Fransiscus Welirang setelah bertemu dengan Wapres Ma'ruf Amin.

"Kemitraan [emiten] dengan pengusaha kecil
ini harus ditingkatkan karena kita tidak bisa memungkirinya. Apakah [UMKM] menjadi suplier, pemasok, atau pemasaran," katanya saat ditemui di Kantor Wapres RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Senin (2/12/2019).

Dia menuturkan saat ini jumlah anggota AEI mencapai 650 perusahaan terbuka. Menurutnya, keberadaan emiten di Indonesia membawa dampak positif, salah satunya membuka lapangan kerja untuk banyak orang.

Bukan itu saja, Welirang menuturkan Wapres Ma'ruf Amin jugs meminta perusahaan terbuka menjadi motor untuk menggenjot investasi di Indonesia. Pasalnya, ada dua sisi dalam investasi, yaitu melalui pemerintah dan bursa efek indonesia (BEI).

"Uangnya itu liquid, bisa keluar dan masuk. Target utama dalam investasi itu FDI [foreign direct investment]. Karena itu, fix masuk dan uangnya akan berkembang dan menambah tenaga kerja," jelasnya.

Direktur Eksekutif AEI Samsul Hidayat potensi UMKM di Indonesia sangat besar di lantaran jumlahnya yang sangat banyak.

"98% pelaku bisnis itu kan UMKM. Wapres meminta agar emiten melibatkan UMKM dalam kegiatan bisnis. [Targetnya] bisnis emiten dan UMKM menjadi lebih besar," imbuhnya.

Di kesempatan yang sama, AEI juga meminta Ma'ruf Amin untuk menjadi pembicara (keynote speaker) dalam acara HUT AEI Ke-31 yang akan digelar di gedung Bursa Efek Indonesia pada 17 Desember. Ma'ruf akan menyampaikan pandangannya terkait ekonomi syariah, terutama di sektor pasar modal Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper