Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Sulit Keluar dari Jerat Defisit Transaksi Berjalan

Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad menyatakan, perkiraan Presiden Joko Widodo menyelesaikan defisit transaksi berjalan pada 2023 sangat berpotensi meleset.

Bisnis.com, JAKARTA  - Indonesia akan sulit keluar dari defisit transaksi berjalan tanpa perbaikan kinerja neraca jasa.

Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad menyatakan, perkiraan Presiden Joko Widodo menyelesaikan defisit transaksi berjalan pada 2023 sangat berpotensi meleset.

Dia menilai, perbaikan kinerja neraca pembayaran Indonesia (NPI) perlu perhatian hampir pada semua elemen. Salah satu yang sulit diatasi adalah untuk komponen kinerja neraca jasa.

"Secara optimal berkurang hanya pada kisaran 2% sampai 2,5% saja," ungkap Tauhid kepada Bisnis.com, Kamis (28/11/2019).

Dia menyatakan untuk menyelesaikan masalah defisit neraca jasa itu sangat sulit dan kompleks.

Jika berkaca dari Laporan NPI kuartal III/2019 yang dikeluarkan Bank Indonesia, neraca perdagangan jasa pada kuartal III/2019 mengalami defisit US$2,3 miliar lebih tinggi dibandingkan dengan defisit pada kuartal sebelumnya US$1,9 miliar.

Pasalnya peningkatan defisit neraca jasa ini disumbang paling besar dari sektor transportasi. Padahal sektor jasa perjalanan mengalami surplus, tetapi tak cukup kuat menambal defisit dari sektor transportasi.

Adapun penyebab tingginya defisit neraca jasa dari sektor transportasi ialah kenaikan pembayaran jasa freight sebesar US$1,9 miliar dari kuartal sebelumnya US$1,8 miliar.

Selain itu jumlah wisatawan nasional keluar negeri mengalami peningkatan terutama pada saat musim pelaksanaan ibadah haji.

"Maka itu karena sektornya banyak dari neraca jasa, akan sulit diselesaikan defisitnya," ungkap Tauhid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper