Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adopsi Teknologi dalam Produksi Pupuk Rendah

Hanya tiga pabrik yang baru menggunakan teknologi industri 4.0 dalam proses produksi.
ilustrasi./ANTARA
ilustrasi./ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Produsen Pupuk (APPI) menyatakan tingkat adopsi teknologi dalam produksi pupuk dalam negeri masih rendah. Hanya tiga pabrik yang baru menggunakan teknologi industri 4.0 dalam proses produksi.

Sekretaris Jenderal APPI Dadang Heru Kodri mengatakan ketiga pabrikan tersebut dimiliki oleh PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, dan PT Petrokimia Gresik. Jika diperhatikan, kapasitas terpasang ketiga pabrikan yang menggunakan teknologi industri 4.0 lebih besar hingga 50% dari pabrik biasa.

“Kalau dibandingkan [dengan pabrikan] di India, kami juga ketinggalan. Petaninya juga bukan yang seperti [petani] Amerika Serikat. Mereka sudah memanfaatkan kemajuan teknologi. Saya juga agak ketinggalan memantaunya,” katanya kepada Bisnis belum lama ini.

Dadang mendorong agar para pelaku industri pupuk mengadopsi teknologi industri 4.0 dalam proses pemeliharaan dan inspeksi mesin. Menurutnya, pemberian fasilitas seperti tax allowance dapat menjadi pendorong bagi pelaku industri pupuk untuk menggunakan teknologi industri 4.0.

Head of Corporate Communication PT Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan pihaknya telah menggunakan teknologi tersebut dalam membantu proses operasional perseroan khususnya dalam proses distribusi. Wijaya memberi contoh dalam penyematan kode bar pada tiap pupuk perseroan guna mencatat pergerakan produk tersebut.

“Di anak perusahaan kami, PT Pupuk Kaltim, juga sudah menerapkan teknologi distribution planning and control system. Melalui teknologi ini kami bisa merencanakan dan mendeteksi pisisi barang hingga ke level kios. Sehingga, bila ada kekurangan kami bisa antisipasi segera,” katanya.

Wijaya menilai adopsi teknologi industri 4.0 bagi industri pupuk nasional sangat penting. Oleh karena itu, lanjutnya, Pupuk Indonesia sudah mulai mengembangkan teknologi digital farming dan pemanfaatan analisi big data. Wijaya menilai tren pertanian dunia sudah mengarah ke penggunaan teknologi dalam setiap proses.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Galih Kurniawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper