Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Libur Natal, Menhub Usul Erick Thohir Buka Peluang Swasta Jual Avtur

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai harga avtur yang dipasok oleh PT Pertamina sebagai pemain tunggal membebani maskapai penerbangan nasional.
Truk pengangkut avtur bersiap melakukan pengisian bahan bakar pada salah satu pesawat di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (11/3)./Antara-Aditya Pradana Putra
Truk pengangkut avtur bersiap melakukan pengisian bahan bakar pada salah satu pesawat di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (11/3)./Antara-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan mengusulkan Kementerian BUMN untuk membuka peluang pemasok avtur baru ke Tanah Air guna memberikan alternatif harga jual kepada maskapai penerbangan nasional dan asing.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai harga avtur yang dipasok oleh PT Pertamina sebagai pemain tunggal membebani maskapai penerbangan nasional. Terlebih, harga di beberapa bandara wilayah timur Indonesia lebih mahal dibandingkan dengan di wilayah barat.

"Kami akan memberikan kesempatan kepada operator avtur lainnya di beberapa titik. Jadi saya minta Menteri BUMN memberikan toleransi dan kita putuskan untuk memberikan suplai," katanya, Senin (25/11/2019). 

Dia menambahkan harga avtur di Jakarta lebih tinggi 25 persen dibandingkan dengan harga di Singapura, sementara harga di daerah lebih tinggi 15 persen dibandingkan dengan Jakarta. 

Budi Karya menyebut industri penerbangan sangat bergantung dengan harga avtur. Adapun, komponen biaya avtur mendominasi hingga sekitar 40 persen dari total biaya operasional maskapai.

Harga avtur yang dijual oleh PT Pertamina, lanjutnya, berisiko membebani operasional maskapai yang menerbangi rute perintis. Terlebih, tingkat keterisian kursi (seat load factor/SLF) pada rute tersebut juga masih rendah, sehingga maskapai tidak memiliki pendapatan untuk mengkompensasi harga avtur.

Menhub juga mengusulkan Kementerian BUMN melakukan kajian penyeimbangan kembali (rebalancing) harga avtur pada beberapa daerah. Terlebih, menjelang masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga tiket pesawat rawan mengalami lonjakan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hendra Wibawa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper