Bisnis.com, JAKARTA–Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) untuk lebih akomodatif terhadap keluhan dunia usaha.
Menurut Sri Mulyani, DJBC perlu mencontoh langkah Presiden Joko Widodo dalam meladeni keluhan-keluhan yang ada.
“Waktu Bapak Presiden ketemu dengan asosiasi TPT, mereka muncul dengan banyak permasalahan. It’s a good conversation. Bapak Presiden bertemu asosiasi itu tidak favoring satu demi satu,” ujar Sri Mulyani, Senin (25/11/2019).
Dari pengalaman tersebut, Sri Mulyani menekankan kepada DJBC untuk bersedia mendengarkan permasalahan dan inovatif dalam menyelesaikan masalah serta memberikan kepastian kepada kegiatan usaha.
Selain itu, DJBC juga dituntut untuk berkontribusi dalam meningkatkan kemudahan berusaha di Indonesia dengan berusaha memahami kebutuhan dunia usaha.
"Saya ingin teman-teman di DJBC sekali-kali Anda untuk ganti sepatu [mencoba merasakan dan memahami kesulitan-kesulitan yang dihadapi para pengusaha di lapangan]. Pura-pura jadilah eksportir atau importir yang tidak punya koneksi," kata Sri Mulyani.
Baca Juga
Apabila DJBC tidak mengembangkan empati dan berusaha memahami kebutuhan dunia usaha, maka DJBC selaku bagian dari birokrasi hanya akan melaksanakan peraturan sebagaimana yang berlaku dan pada akhirnya semakin menghambat dunia usaha.
“Kalau Anda tidak pernah ganti sepatu maka Anda tidak akan pernah punya empati. Jawaban birokrat akan selalu pasal, prosedur, aturan dan muka Anda ya muka besi saja [tanpa mau memahami kendala-kendala di lapangan]. Hal ini tidak membantu, padahal value kita adalah pelayanan dan itu tidak terefleksikan," kata Sri Mulyani.