Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan memberikan apresiasi berupa piagam penghargaan kepada Kepolisian Resort Metro Jakarta Utara yang mengungkap sindikat bapak-anak pembuat buku KIR palsu berkedok biro jasa.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan hal tersebut merupakan kinerja yang positif dan berharap nantinya banyak dilakukan pembongkaran sindikat lainnya apabila masih terjadi pemalsuan seperti ini.
“Saat ini Kementerian Perhubungan memang sedang menindak tegas para pelaku pemalsuan buku KIR, karena sering ditemui bukunya asli, namun isinya palsu begitupun sebaliknya dan hal tersebut sangat merugikan banyak pihak,” ujarnya, Jumat (22/11/2019).
Dalam kasus pemalsuan buku KIR, tim Reskrim Polres Jakarta Utara berhasil menangkap dua orang pelaku bapak dan anaknya yaitu RA dan BS di kawasan Sunter, Tanjung Priok.
Berdasarkan dari lokasi kejadian terdapat 405 buku uji KIR palsu yang siap untuk didistribusikan kepada pelanggannya dan 811 lembar stiker palsu.
“Jadi berdasarkan keterangan pelaku, pelaku mengaku sudah melakukan kegiatan pemalsuan buku kir ini sejak tahun 2007 dengan melibatkan anaknya. Masyarakat sekitar hanya mengetahui pelaku sebagai biro jasa uji kir tetapi selama ini tidak ada kendaraan yang datang untuk di uji,” ujar Kapolres Jakarta Utara Budhi Herdi.
Dalam hal ini, buku KIR memang diakui Kemenhub mempunyai banyak kelemahan. Salah satunya adalah tidak adanya pengaman sehingga mudah dipalsukan.
Kini, Kemenhub menggantinya dengan kartu yang menggunakan chip sehingga tidak dapat dibaca oleh sembarang orang.
"Jadi nantinya pada awal tahun 2020 kami (Kemenhub) akan mengganti buku KIR dengan BLUe. BLUe ini dilengkapi dengan chip yang berisikan tentang data kendaraan. Jadi dengan adanya chip ini nantinya pemalsuan seperti saat ini tidak terjadi kembali," ucap Budi.
Ada 72 daerah yang sudah menggunakan BLUe ini, di antaranya adalah Purwokerto, Banyumas, dan Ponorogo. Selain itu, Budi menegaskan bahwa nantinya pada tahun 2020, semua daerah akan mengganti buku KIR akan diganti dengan BLUe (Buku Lulus Uji Elektronik).
“Sistem juga akan saya perbaiki dan saya mendorong kepada masing-masing Dishub kalau bisa pemesanan dan pembayaran mulai menggunakan bantuan teknologi IT agar masyarakat menjadi lebih mudah,” katanya.