Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fantastis, Anggaran Transportasi Ibu Kota Baru Tembus Rp222 Triliun

Sekretaris Jenderal Kemenhub Djoko Sasono mengatakan jumlah anggaran tersebut termasuk dalam salah satu tantangan pengembangan wilayah Ibu Kota Negara (IKN) baru tersebut.
Lahan milik negara dengan status HGU (hak guna usaha) PT ITCI Hutama Manunggal di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, yang rencananya menjadi lahan Ibu Kota negara./Antara
Lahan milik negara dengan status HGU (hak guna usaha) PT ITCI Hutama Manunggal di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, yang rencananya menjadi lahan Ibu Kota negara./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan menyebutkan total anggaran pembangunan transportasi di Ibu Kota Negara baru mencapai Rp222,42 triliun yang mencakup transportasi darat, laut, udara, perkeretaapian termasuk studi perencanaan.

Sekretaris Jenderal Kemenhub Djoko Sasono mengatakan jumlah anggaran tersebut termasuk dalam salah satu tantangan pengembangan wilayah Ibu Kota Negara (IKN) baru tersebut.

"Indikasi kebutuhan anggaran transportasi dengan rincian pembangunant transpotasi udara Rp7,35 triliun untuk pengembangan Bandar Udara Sepinggan dan AAP Samarinda," paparnya dalam rapat dengan Komisi V DPR, Rabu (20/11/2019).

Untuk anggaran pembangunan transportasi laut mencapai Rp1,37 triliun yang akan digunakan untuk pengembangan terminal, pengembangan dan rehabilitasi dermaga, subsidi operasional, penetapan traffic separation scheme, pengembangan VTS, sarana bantu navigasi pelayaran (SBNP), dan lainnya.

Djoko melanjutkan, pembangunan transportasi perkeretaapian membutuhkan anggaran sebesar Rp209,6 triliun mencakup pembangunan stasiun, KA subway, kereta rel listrik (KRL), jalur kereta apai, dan pengadaan sarana kereta listrik.

Adapun, pembangunan transportasi darat sebesar Rp4,07 triliun pembangunan terminal dan halte bus rapid transit (BRT), kelengkapan jalan, bus air dan pelabuhan penyeberangan.

Studi perencanaan transportasi IKN mencapai Rp30 miliar untuk kebutuhan feasibility study (FS), masterplan, dan detail engineering design (DED). "Selanjutnya, Kemenhub akan merencanakan secara terperinci pembangunan aksesibilitas dan konektivitas untuk ibu kota negara baru," jelasnya.

Dari sisi tantangan datang dari kondisi geografis IKN berupa dataran dan perairan, perubahan cuaca yang tidak stabil sangat berpengaruh untuk perencanaan dan operasional moda kapal laut.

"Tantangan lainnya yaitu, optimalisasi integrasi sarana dan prasarana antar moda, dengan teknologi sarana dan parasarana baru, serta SDM yang memanfaatkannya," ujarnya.

Djoko mengungkapkan dukungan dana untuk mengembangkan sistem transportasi ini turut menjadi tantangan sehingga dibutuhkan membua ruang kerja sama seluas-luasnya.

Berdasarkan perhitungan Kementerian PPN/Bappenas kebutuhan pembangunan IKN sebesar Rp466 triliun untuk skenario 1 atau Rp323 triliun untuk skenario 2. "Dengan pembagian 19,2 persen dari APBN, 54,4 persen KPBU, 26,4 persen swasta," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper