Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah berkomitmen mengutamakan pemenuhan pasokan bahan bakar minyak (BBM) solar bersubsidi hingga akhir tahun meskipun risiko over kuota kian melebar.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengklaim ruang ketersediaan solar subsidi masih terbuka. Menurutnya, penyaluran yang dilakukan PT Pertamina (Persero) pun masih berjalan normal.
"Engga [habis] kok, masih oke ," tuturnya, Senin (18/11/2019).
Di sisi lain, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto menjelaskan di tengah kekhawatiran jebolnya kuota BBM bersubsidi, upaya untuk memenuhi kebutuhan BBM masyarakat menjadi prioritas agar terhindar dari kelangkaan.
Menurutnya, adanya potensi jebolnya kuota subsidi BBM tidak bisa terelakkan karena pemerintah tidak menyusun APBN Perubahan 2019.
"Kurangnya misalnya 1,6 juta kiloliter, subsidinya Rp2.000, paling jadinya berapa [kalau dikalikan]? Tidak masalah. Efeknya cuma menambah subsidi kan," ujarnya.
Adapun konsumsi solar bersubsidi hingga akhir tahun diperkirakan jebol hingga 111,34% dari total kuota yang ditetapkan pemerintah sebanyak 14,5 juta kiloliter (KL) pada 2019.