Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Destinasi Superprioritas: KEK Likupang Dikebut Tahun Depan

Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang sebagai salah satu dari destinasi superprioritas masih terus berlangsung hingga 2020. Padahal, semestinya KEK Likupang sudah bisa dipromosikan pada awal tahun depan.
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) melakukan kunjungan ke Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Pulisan, Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis (4/7/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) melakukan kunjungan ke Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Pulisan, Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis (4/7/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang sebagai salah satu dari destinasi superprioritas masih terus berlangsung hingga 2020. Padahal, semestinya KEK Likupang sudah bisa dipromosikan pada awal tahun depan.

Dibangunnya destinasi ini diharapkan bisa meningkatkan jumlah wisatawan di Sulawesi Utara hingga enam kali lipat dari capaian saat ini.

Sekretaris Dewan KEK Enoh Suharto mengatakan saat ini peraturan pemerintah untuk KEK tersebut masih dalam proses penetapan. Selaras dengan hal tersebut, Enoh mengatakan, pemangku kepentingan lain seperti pemerintah daerah Sulawesi Utara juga sedang mempersiapkan kelembagaannya.

Dalam hal ini, ketika PP tersebut telah terbit, Pemda Sulut akan mengusulkan susunan dewan kawasan kepada Dewan Nasional KEK. Setelah itu, dewan kawasan akan membentuk sekretariat dewan kawasan yang kemudian membentuk administrator KEK untuk memberikan pelayanan investasi di KEK tersebut.

“PP dalam proses penetapan. Paralel dengan hal tersebut, pemda sedang menyiapkan kelembagaannya, sementara pengusul KEK sedang mempersiapkan desain dasar, detail engineering dan pematangan lahan,”katanya kepada Bisnis.com, Minggu(17/11/2019).

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata Guntur Sakti mengatakan PP KEK Pariwisata Likupang ditargetkan selesai pada akhir 2019.

Terkait dengan perkembangan pembangunan KEK Likupang, dia mengatakan pada 2020—2021 akan dilaksanakan perluasan terminal  Bandara SAM Ratulangi dari  semula 26.480 meter persegi menjadi 55.790 meter persegi dengan target rampung 2021.

Sementara itu, untuk perpanjangan landas pacu Bandara Sam Ratulangi dari 2.650 meter persegi menjadi 2800 meter persegi pada 2020—2022.

“Pembangunan jalan Bypass dan jalan Tol dari bandara menuju KEK Pariwisata Likupang 31,5 km. Pembangunan jalan Tol Manado Bitung 39 km, target rampung 2020,” kata Guntur.

Selain itu, pada tahun depan pemerintah juga akan melakukan rehabilitasi pelabuhan penyeberangan Likupang  dan penyeberangan Lembeh, serta pembangunan dermaga apung pelabuhan laut Likupang untuk kapal wisata.

Dia mengatakan KEK Likupang diharapkan bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan khususnya wisatawan mancanegara ke Sulawesi Utara sebanyak enam kali lipat.

“Begitu juga pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) dari sekitar 2 juta menjadi 4 juta atau dua kali lipat, 200%, padahal di daerah lain hanya sekitar 5 sampai 10%,” kata Guntur.

Optimisme itu dilandasi karena Likupang memiliki banyak daya tarik bagi wisatawan.  Sehingga, wajar jika wilayah di Sulut itu ditetapkan menjadi salah satu destinasi superprioritas yang harus rampung pada 2020.

“Mulai dari Marina Area untuk tempat sandar super yacht dengan standart internasional. Lalu ada cultural village, dan Wallace Conservation dan Marine Tourism Park yang menjadi alasan wisatawan datang ke Likupang,” katanya.

Dalam hal penginapan, Guntur mengatakan pihaknya akan melakukan pemetaan potensi pondok wisata atau homestay di sejumah wilayah Likupang yaitu di Desa Marinsow, Desa Pulisan, Desa Kinunang, Desa Bahoi dan Desa Pulau Gangga.

PIKAT WISMAN

Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Azril Azhari mengimbau agar pemerintah tak hanya fokus pada wisata alam saja. Hal itu akan menyebabkan rendahnya daya tarik bagi para wisatawan khususnya wisatawan mancanegera.

Pasalnya, saat ini tren karakter wisatawan  sudah mulai bergeser dari yang tadinya berorientasi sun-sand-sea menjadi serenity-spirituality- sustainability atau dikenal dengan semboyan ‘TERR’ yaitu travel enjoy respect and responsibility.

“Untuk mengembangkan daya tarik, harus fokus pada keunikan dan keautentikan destinasi tersebut, kalau sama dengan yang lain tentu tidak memiliki keunikan dan keotentikan destinasi tersebut,” kata Azril.

Sementara itu, dalam hal fasilitas penunjang, belum lama ini Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiadi mengatakan akan membangun dermaga Lepeh dan Likupang, serta akan melanjutkan perbaikan Terminal Bus Tipe A Tangkoko, Bitung.

“Sulawesi Utara yang sebagiannya adalah kepulauan dan memiliki beberapa KSPN seperti KEK Pariwisata Likupang bisa dioptimalkan. Dengan begitu, pengembangan jaringan transportasi di dalam dan antarpulau diarahkan untuk mengintegrasikan dan mengombinasikan moda transportasi sesuai dengan potensi wilayah daerah tersebut seperti konektivitas antara transportasi darat, udara, laut, sungai dan danau, serta penyeberangan,” kata Budi.

Mengutip pemberitaan Bisnis.com sebelumnya, pembangunan jalan Bandara Sam Ratulangi, Kota Manado, ke wilayah Likupang, Minahasa Utara, sepanjang 31,5 kilometer ditargetkan akan rampung pada 2020.

Steve H.A. Kepel, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menjelaskan bahwa saat ini progres pekerjaan jalan Bandara—Likupang tengah berlangsung.

Dia mengatakan  bahwa Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XV sedang melebarkan jalan yang sudah ada atau existing dengan lebar rata-rata 7 meter. Di samping itu,  Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut melebarkan bagian lain dengan lebar 30 meter. Saat ini, Pemprov telah mengerjakan pelebaran di sepanjang 4 kilometer.

Kepala Balai Pelaksana Jalan (BPJN) Wilayah XV mencakup Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dan Gorontalo Triono Junoasmono menuturkan terdapat dua paket di proyek tersebut. Pertama, progres akses Likupang yang kini progresnya sudah 50% dan Girian—Likupang dengan progres 85%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper