Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Defisit APBN per 31 Oktober Melebar Capai 1,8 Persen

Pendapatan negara tercatat mencapai Rp1.508,9 triliun atau 69,7% dari target. Pendapatan negara pun tercatat hanya tumbuh 1,2% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada Oktober 2018 yang mencapai 21,3% (yoy).
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawatisaat memberi sambutan di acara The 1st ASEAN CPA Conference - Broaden The Horizon di Inaya Putri Nusa Dua, Bali, pada Rabu 16 Oktober 2019./Bisnis-Sultan Anshori
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawatisaat memberi sambutan di acara The 1st ASEAN CPA Conference - Broaden The Horizon di Inaya Putri Nusa Dua, Bali, pada Rabu 16 Oktober 2019./Bisnis-Sultan Anshori

Bisnis.com, JAKARTA – Defisit anggaran per 31 Oktober 2019 tercatat mencapai Rp281,9 triliun atau sudah 1,8% dari PDB. Defisit anggaran per Oktober 2019 lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya di mana kala itu mencapai Rp229,7 triliun atau 1,56% dari PDB.

Hal ini disebabkan oleh pendapatan yang masih belum memuaskan akibat tekanan terhadap beberapa sektor seperti manufaktur dan pertambangan.

Pendapatan negara tercatat mencapai Rp1.508,9 triliun atau 69,7% dari target. Pendapatan negara pun tercatat hanya tumbuh 1,2% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada Oktober 2018 yang mencapai 21,3% (yoy).

Belanja negara tercatat tumbuh 4,5% (yoy) dengan realisasi sebesar Rp1,798 triliun atau 73,1% dari target.

Dengan ini, utang yang ditarik pemerintah per Oktober 2019 mencapai Rp384,5 triliun atau sudah 107% dari target APBN. Adapun sisa lebih pembiayaan anggaran tercatat Rp84,3 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan utang sengaja ditarik dengan nominal cukup banyak mengingat adanya momentum penurunan suku bunga global.

"Kita melakukan strategi frontloading karena tren suku bunga yang turun," ujar Sri Mulyani, Senin (18/11/2019).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Wildan
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper