Bisnis.com, JAKARTA – Defisit anggaran per 31 Oktober 2019 tercatat mencapai Rp281,9 triliun atau sudah 1,8% dari PDB. Defisit anggaran per Oktober 2019 lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya di mana kala itu mencapai Rp229,7 triliun atau 1,56% dari PDB.
Hal ini disebabkan oleh pendapatan yang masih belum memuaskan akibat tekanan terhadap beberapa sektor seperti manufaktur dan pertambangan.
Pendapatan negara tercatat mencapai Rp1.508,9 triliun atau 69,7% dari target. Pendapatan negara pun tercatat hanya tumbuh 1,2% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada Oktober 2018 yang mencapai 21,3% (yoy).
Belanja negara tercatat tumbuh 4,5% (yoy) dengan realisasi sebesar Rp1,798 triliun atau 73,1% dari target.
Dengan ini, utang yang ditarik pemerintah per Oktober 2019 mencapai Rp384,5 triliun atau sudah 107% dari target APBN. Adapun sisa lebih pembiayaan anggaran tercatat Rp84,3 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan utang sengaja ditarik dengan nominal cukup banyak mengingat adanya momentum penurunan suku bunga global.
"Kita melakukan strategi frontloading karena tren suku bunga yang turun," ujar Sri Mulyani, Senin (18/11/2019).