Beberapa puluh tahun lalu, momen pemilihan kepala desa (Pilkades) menjadi hal yang paling ditunggu. Di sebuah desa yang terletak di jajaran Pegunungan Kedu, Jawa Tengah setiap kali pilkades berlangsung orang rela begadang demi menunggu ‘pulung’ atau semacam peruntugan.
Konon, ketika sekelibat cahaya muncul dan berakhir di rumah salah satu kandidat kepala desa, calon yang ketiban pulung itulah yang akan terpilih sebagai kepala desa.