Bisnis.com, JAKARTA - Konsumsi solar bersubsidi hingga akhir tahun diperkirakan jebol hingga 111,34% dari total kuota yang ditetapkan pemerintah sebesar 14,5 juta kiloliter (KL) pada 2019.
Berdasarkan dokumen yang diterima Bisnis.com, total penyaluran solar bersubsidi hingga Oktober 2019 sebanyak 13.387.040 KL, sementara penyaluran minyak tanah atau karosene sebesar 440.870 KL dari total kuota 610.000 KL.
Adapun estimasi over kuota solar batas bawah diperkirakan sebesar 963.624 KL, sementara batas atas sebesar 1.645.327 KL. Data penyaluran kurun waktu Januari - September sudah terverifikasi, sementara untuk penyaluran Oktober merupakan laporan badan usaha.
Di sisi lain, Pertamina juga telah menambah sekitar 20% suplai solar untuk memastikan pemerataan penyaluran dan melakukan percepatan distribusi untuk pelayanan ke masyarakat yang lebih optimal.
VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan bahwa stok BBM dalam kondisi aman.
"Masyarakat tidak perlu khawatir, Pertamina telah menambah suplai solar untuk ketersediaan yang lebih merata," ujarnya, dalam keterangan tertulis.
Baca Juga
Namun demikian, pihaknya berharap penyaluran BBM Bersubsidi tepat sasaran. Pasalnya, hingga kini BBM Bersubsidi masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat yang secara ekonomi tergolong mampu.
Fajriyah menambahkan bagi masyarakat golongan mampu, agar menggunakan BBM non subsidi yang ketersediaannya memang lebih banyak, sehingga BBM subsidi dapat lebih dinikmati oleh penggunanya sesuai ketentuan.
Sebelumnya, dalam konferensi pers pada 17 Juli lalu, Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengatakan potensi jebolnya kuota solar subsidi antara 800.000 KL - 1,3 juta KL.