Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Yakin Ekspansi Ekonomi AS akan Berlanjut

Gubernur Federal Reserve Amerika Serikat (AS) Jerome Powell menyatakan ekonomi negara adidaya ini berkinerja baik dan menyuarakan keyakinan kuat bahwa ekspansinya akan berlanjut.
/Reuters
/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Federal Reserve Amerika Serikat (AS) Jerome Powell menyatakan ekonomi negara adidaya ini berkinerja baik dan menyuarakan keyakinan kuat bahwa ekspansinya akan berlanjut.

"Perkiraan kami juga harapan besar kami adalah pertumbuhan moderat yang berkelanjutan,” tutur Powell kepada Komite Anggaran DPR di Washington pada Kamis (14/11/2019) waktu setempat.

Ekonomi AS tampak bagus akhir-akhir ini. Tidak ada alasan untuk berpikir bahwa saya dapat melihat kemungkinan resesi sama sekali meningkat pada saat ini,” jelasnya dalam penyampaian testimoni hari kedua di hadapan Kongres AS.

Pernyataan Powell memperkuat kesan bahwa para pembuat kebijakan bank sentral AS tersebut telah melakukan cukup banyak upaya guna menjaga ekonomi tetap pada jalurnya.

Sepanjang tahun ini, The Fed telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali. Kebijakan moneter saat ini kemungkinan akan bertahan selama prospek tetap menguntungkan.

Para pembuat kebijakan melihat langkah tersebut sebagai jaminan terhadap perlambatan pertumbuhan global dan kemerosotan dalam investasi bisnis yang timbul dari ketidakpastian atas kebijakan perdagangan.

Sementara itu, bursa saham AS telah naik secara stabil tahun ini dan bergerak di kisaran level tertinggi sepanjang masa.

"The Fed telah membuat langkah besar pada 2019 dan sepertinya kini masuk akal untuk menunggu serta melihat bagaimana respons ekonomi selama kuartal keempat dan menuju 2020,” ujar Presiden Fed St. Louis James Bullard kepada wartawan di Louisville, Kentucky.

"Bahkan jika Anda melihat beberapa data yang mengejutkan pada kondisi ini, Anda mungkin membuat argumen bahwa kami telah melakukan langkah preemptive,” tambah Bullard.

Sinyal dari The Fed ditangkap oleh investor. Indikator futures suku bunga menunjukkan kemungkinan suku bunga saat ini akan ditahan setidaknya sampai pertengahan tahun 2020.

Kebijakan suku bunga yang terakhir kali dilakukan oleh The Fed pada 30 Oktober menurunkan kisaran target suku bunga acuan menjadi 1,5 persen – 1,75 persen.

Beberapa pembuat kebijakan dalam otoritas moneter AS itu telah menyuarakan ketidaknyamanan mereka dengan tingkat suku bunga serendah itu atas dasar kekhawatiran stabilitas keuangan.

Namun Powell mengecilkan risiko ekonomi yang terlalu panas, mengingat kurangnya sektor yang "sangat panas" seperti sektor teknologi atau pasar perumahan selama dua siklus bisnis terakhir.

"Saya akan mengatakan ekspansi ini berada pada pijakan yang berkelanjutan. Kami belum melihat jenis tanda peringatan yang muncul dalam siklus lain,” terang Powell.

"Tidak ada alasan mengapa [ekspansi] tidak bisa bertahan, dengan risiko menjerat kita, pada prinsipnya tidak ada alasan untuk berpikir bahwa saya dapat melihat kemungkinan penurunan sama sekali meningkat,” paparnya.

The Fed dan sejumlah ekonom memproyeksikan pertumbuhan berkelanjutan untuk dua tahun ke depan. Ekonom dalam survei Bloomberg memperkirakan pertumbuhan 1,8 persen dan 1,9 persen masing-masing pada 2020 dan 2021.

Sementara itu, pejabat Fed memperkirakan pertumbuhan 2 persen dan 1,9 persen, menurut estimasi median mereka pada September.

Hal itu diamini oleh Presiden Fed Dallas Robert Kaplan. Menurut Kaplan, AS memiliki peluang bagus untuk pertumbuhan ekonomi 2 persen tahun depan dengan konsumen dalam kondisi baik dan pasar tenaga kerja yang sangat ketat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper