Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Berpotensi Tahan Suku Bunga Hingga Pemilu AS 2020 Selesai

Gubernur Federal Reserve Jerome Powell kemungkinan akan memberi sinyal bahwa tidak ada perubahan kebijakan moneter untuk sementara waktu.
Bank sentral AS The Federal Reserve/Reuters-Larry Downing
Bank sentral AS The Federal Reserve/Reuters-Larry Downing

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Federal Reserve Jerome Powell memberi sinyal bahwa kemungkinan tidak ada perubahan kebijakan moneter untuk sementara waktu.

Hal ini memperkuat keyakinan bahwa The Fed tidak akan mengeluarkan tindakan apapun sepanjang 2020, termasuk kenaikan suku bunga.

Menurut laporan Bloomberg, kondisi ini akan menjadi anomali bersejarah dalam tahun pemilihan presiden Amerika Serikat.

The Fed tercatat cukup aktif dalam mengubah kebijakan selama 10 pemilihan presiden terakhir, meskipun pada tahun 2016 mereka tidak bertindak untuk menaikkan suku bunga sampai setelah pemilihan pada bulan November selesai.

Pada 2012 Fed tidak mengubah suku bunga acuannya, yang sudah berada pada posisi nol, tetapi mengumumkan putaran ketiga pembelian aset skala besar pada bulan September.

"Jika kita melihat sejarah dan kebijakan the Fed selama tahun pemilu, mereka melakukan apa yang harus dilakukan. Cara terbaik bagi mereka untuk menjaga independensi dan kredibilitas bank sentral adalah dengan melakukan apa yang mereka anggap benar," ujar Roberto Perli, mitra di Cornerstone Macro, Washington, dikutip melalui Bloomberg, Rabu (13/11).

Langkah tersebut tidak selalu melindungi mereka dari kritik. Presiden George H.W. Bush pernah menyalahkan gubernur the Fed saat itu, Alan Greenspan, yang telah membuatnya kalah pada pemilu 1992 setelah gagal memangkas suku bunga secara lebih agresif.

Saat ini, penting bagi the Fed untuk menjamin kebijakannya dengan prospek ekonomi di tengah kritik terbuka tanpa henti dari Presiden Donald Trump, yang bertaruh untuk kepemimpinan periode kedua.

Trump telah berulang kali mengecam the Fed dan menuduhnya menahan kredit terlalu ketat.

"Kita secara aktif bersaing dengan negara-negara yang secara terbuka memangkas suku bunga sehingga sekarang banyak yang justru mendapatkan uang ketika mereka melunasi pinjaman mereka, yang dikenal sebagai bunga negatif. Ini menempatkan kita pada posisi yang tidak menguntungkan dari negara lain," kata Trump di Economic Club of New York.

Powell akan memiliki dua kesempatan untuk menyampaikan pandangan bank sentral pekan ini, pada hari Rabu di hadapan Komite Ekonomi Gabungan Kongres dan pada Kamis (14/11) ke Komite Anggaran DPR.

Dia kemungkinan akan menggemakan pesan yang dia sampaikan setelah penurunan suku bunga Fed terbaru pada 30 Oktober, yakni ekonomi dan kebijakan moneter berada di tempat yang baik di tahun ke-11 dari ekspansi terpanjang Amerika.

Investor tampaknya setuju, dimana harga saham dan obligasi telah meningkat dalam beberapa hari terakhir di tengah tanda-tanda bahwa ekonomi AS mengalami perlambatan di luar negeri dan dengan harapan kesepakatan fase-awal dalam perang dagang AS-China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper