Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia memiliki peluang bisnis sektor perikanan, transportasi laut dan rempah-rempah untuk pasar Meksiko sehingga diperlukan forum bersama pengusaha kedua negara untuk mendorong kerja sama bisnis tersebut.
Peluang bisnis itu terungkap dalam kunjungan delegasi DPD ke Meksiko sejak Rabu(5/11/2019) dan bertemu dengan mitranya dan kalangan pengusaha negara setempat.
“Peluang bisnis bidang perikanan dan transportasi laut serta rempah-rempah di negara ini yang dapat digarap oleh pelaku usaha dari Indonesia,” ujar Wakil Ketua DPD, Sultan Baktiar Najamudin dalam keterangan pers, Jumat (8/11/2019).
Pertemuan dilakukan menjelang diadakannya pertemuan pimpinan parlemen negara-negara MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia).
Dalam kunjungan itu Senator asal Bengkulu itu, yang didampingi Wakil Ketua Badan Kerjasama Parlemen Richard Hamonangan Pasaribu, juga mengadakan pertemuan dengan Ketua Kadin Meksiko untuk Asean, Michel Santibanez serta Wakil Ketua Umum Kadin Meksiko Jorge Lopez Morton kemarin pagi waktu setempat.
Sultan Baktiar mengaku mendapat banyak informasi tentang peluang-peluang usaha yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku bisnis di Indonesia pada pertemuan itu. Namun demikian, katanya, kendala terbesar dalam perdagangan bilateral adalah bahwa pelaku usaha di kedua negara tidak saling mengetahui tentang potensi dan peluang-peluang yang ada.
Baca Juga
“Karena itu kita perlu mengidentifikasi lahan-lahan baru untuk bisa bekerjasama secara lebih masif lagi, mulai dari investasi sampai perdagangan,” ujar Sultan Baktiar.
Menanggapi pernyataan itu, Jorge Lopez Morton mengatakan bahwa pihaknya tengah memikirkan bagaimana caranya berdagang tanpa harus bepergian.
Dia kemudian mengusulkan agar diadakan semacam forum teleconference secara rutin yang melibatkan pelaku usaha dari kedua negara.
“Mungkin pada walnya masing-masing pihak hadirkan 30 pengusaha secara live di layar untuk berinteraksi,” katanya.
Lopez menjelaskan bahwa Indonesia memiliki peluang sangat besar untuk meningkatkasn ekspornya ke Meksiko, khususnya untuk berbagai jenis ikan laut dan ikan air tawar. Pasalnya, setiap tahun Meksiko menghabiskan miliaran dollar untuk mengimpor ikan karena konsumsi dalam negerinya terus meningkat dan melebihi pasokan.
Selain itu, Meksiko bahkan tidak memiliki perusahaan ekspedisi muatan kapal laut.
“Kami tidak punya kapal. Pernah ada satu kapal feri untuk angkut penumpang tetapi sudah rusak. Kini hanya ada satu kapal feri untuk angkut barang tetapi itu terlalu kecil, akibatnya kami tidak bisa berdagang melalui laut,” kata Jorge.
Pada bagian lain Meksiko juga sangat membutuhkan berbagai jenis bumbu masak dan rempah-rempah lainnya dari Indonesia. Kebutuhan iu tidak saja untuk industri kuliner, tapi juga untuk industri kosmetika, ujarnya.