Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI : CAD 2019 Diperkirakan Lebih Baik Dari 2018

Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan ada perbaikan CAD kuartal III/2019 menjadi 2,66%-2,7% dari PDB, menyempit dibandingkan dengan kuartal II/2019 sebesar 2,98%-3% dari PDB.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo memberikan paparan dalam pembukaan CORE Economic Outlook 2019 bertajuk Memperkuat Ekonomi di tengah Tekanan Global, di Jakarta, Rabu (21/11/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo memberikan paparan dalam pembukaan CORE Economic Outlook 2019 bertajuk Memperkuat Ekonomi di tengah Tekanan Global, di Jakarta, Rabu (21/11/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada 2019 akan lebih baik dari 2018.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan ada perbaikan CAD kuartal III/2019 menjadi 2,66%-2,7% dari PDB, menyempit dibandingkan dengan kuartal II/2019 sebesar 2,98%-3% dari PDB.

Hal ini tercermin dalam laporan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI), kuartal III/2019 menunjukkan perbaikan dengan mencatat defisit US$46 juta, lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada kuartal sebelumnya US$2,0 miliar.

Secara lebih teperinci, CAD pada kuartal III/2019 tercatat sebesar US$7,7 miliar. Menurut Dody, pencapaian ini lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada kuartal sebelumnya yang mencapai US$8,2 miliar

Dia menilai, perbaikan ini sudah menunjukkan adanya perbaikan pada beberapa sektor misalnya; manufaktur, vehicle, dan emas. Sebaliknya untuk minyak sawit, atau crude palm oil (CPO) menunjukkan stagnasi.

“Perbaikan pada ekspor dan impor masih mencatat perlambatan pertumbuhan karena didorong oleh ekonomi kita sendiri yang lebih lambat,” jelas Dody di Kompleks Bank Indonesia, Jumat (8/11/2019).

Dia menyatakan, dengan pencatatan CAD yang membaik, maka kuartal IV/2019 berpeluang bisa lebih baik. Hal ini dipicu juga dengan sudah ada implementasi dari pemangkasan suku bunga acuan sudah akan terasa.

“Selain itu, pada 2020 sektor riil akan lebih signifikan [pertumbuhannya], sentimen ekspektasi positif sudah akan tercermin di kuartal IV nanti, dan memberikan gambaran PDB kita bisa di atas 5,02%,” kata Dody.

Dody memprakirakan, total CAD pada 2019 akan berkisar pada 2,5% sampai 3% dari PDB. Meski demikian dia optimistis pencatatan CAD tahun ini tidak akan melampaui CAD 2018 sebesar 2,98% dari PDB.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper