Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapreasiasi langkah Grab Indonesia membangun GrabKios di seluruh Indonesia.
Hal itu disampaikannya dalam acara peluncuran GrabKios dan perayaan Hari Warung Nasional 2019 di Gedung Smesco Jakarta, Kamis (7/11/2019).
"Saya meyakini dengan aplikasi ini seluruh warung yang ada, yang notabene pelaku usaha mikro, bisa mengambil manfaat besar untuk menciptakan daya saing di pasar," kata Teten.
Menkop dan UKM juga meminta GrabKios jangan hanya memasarkan produk dari usaha besar saja, melainkan juga harus turut memasarkan produk hasil industri rumahan (usaha mikro).
"Bila dari sisi kemasan belum menarik, ya perbaiki, dengan langkah pendampingan hingga berujung pada kemasan yang mampu menarik konsumen. Sehingga, produk UKM bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri."
Saat ini, menurut Teten, produk UMKM membutuhkan sentuhan teknologi aplikasi dalam memasarkan produk-produknya.
Dengan adanya upaya digitalisasi seperti Grabkios, dia meyakini akan ada peningkatan skala ekonomi dan daya saing warung.
Teten mengakui, saat ini usaha warung menghadapi tantangan berat dengan menjamurnya jaringan ritel moderen di seluruh Indonesia.
Bahkan, tak sedikit warung yang mati karena tak memiliki daya saing dengan ritel modern.
Selain itu, lanjut Teten, warung-warung juga harus memiliki akses yang sama dengan ritel moderen, khususnya dalam mengakses barang-barang secara langsung dari pabrikan dan distributor besar.
"Yang pada ujungnya, ada kesamaan harga di warung dan ritel modern. Selama ini kan harga jualnya tidak sama, karena keterbatasan warung dalam mengakses barang dari pabrikan," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan salah satu program pemerintah saat ini adalah mengurangi disparitas harga yang ada di tengah masyarakat di Indonesia.
"Dengan terus membangun kolektivitas di seluruh Indonesia, diharapkan dapat menciptakan harga barang yang murah dan terjangkau masyarakat," kata Budi Karya.
Tak hanya itu, dia juga meminta GrabKios untuk dapat memanfaatkan dan meningkatkan peran para pengemudi ojek online yang jumlahnya sudah mencapai ribuan orang agar mereka bisa juga berdagang kebutuhan pokok masyarakat, seperti beras, gula, dan sebagainya.
Aplikasi GrabKios tersebut, kata Budi, merupakan salah satu cara untuk turut mendistribusikan barang ke seluruh Indonesia.
Sementara itu, Managing Director Grab Indonesia Neneng Gunadi menekankan bahwa warung memiliki peran penting dalam tatanan sosial dan ekonomi di tengah masyarakat.
Warung juga merupakan sumber kehidupan ekonomi di Indonesia. Oleh karena itu, warung harus bisa terus hidup di era digital ekonomi sekarang ini.
Dia menjelaskan, kehadiran GrabKios bertujuan untuk memberdayakan jutaan warung di Indonesia dan meningkatkan perannya dalam kancah ekonomi digital.
"GrabKios akan membuat warung-warung memiliki daya saing di pasar. Apalagi, saat ini, kami sudah memiliki 2,6 juta mitra GrabKios di lebih dari 500 kota dan kabupaten di Indonesia," ungkap Neneng.
Oleh karena itu, Neneng berharap agar jangan memandang sebelah mata keberadaan warung-warung. Apalagi Warung juga memiliki peran besar dalam membangun ekonomi nasional.
"Untuk menciptakan warung tradisional yang berdaya saing, saya berharap kerja sama dengan Kemenkop dan UKM serta pihak lain seperti Perum Bulog, dapat terus ditingkatkan," kata Neneng.