Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga mengungkapkan saat ini masih ada 2 juta warung atau pengecer yang belum terdaftar sebagai subpangkalan LPG 3 kilogram (kg). Namun, mereka tetap diizinkan berjualan demi menjaga distribusi selama periode Ramadan dan Idulfitri.
Sebelumnya, Pertamina resmi mengangkat pengecer atau warung menjadi subpangkalan. Hal ini dilakukan agar mereka menjadi penjual resmi gas melon sesuai harga eceran tertinggi (HET).
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan, sebanyak 2 juta pengecer yang belum terdaftar akan tetap diberdayakan selama periode Ramadan dan Idulfitri.
"Subpangkalan yang memang sudah mulai beroperasi, tapi belum terdaftar itu akan tetap kami support dan besarnya itu ada di angka sekitar lebih kurang 2 juta," kata Riva dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI, Kamis (20/2/2025).
Menurutnya, saat ini 2 juta pengecer itu saat ini masih dalam tahap pendaftaran untuk menjadi subpangkalan resmi. Riva juga mengatakan, proses pendaftaran tak akan mengurangi aktivitas operasional dari para pengecer.
Oleh karena itu, Riva memastikan distribusi gas melon selama Ramadan dan Idulfitri pun tetap aman.
Baca Juga
"Sehingga kami memastikan bahwa khususnya di masa pelayanan Ramadan, Idulfitri pelayanan untuk LPG 3 kg akan berjalan dengan lancar insyaallah," ucap Riva.
Di sisi lain, pihaknya juga menyediakan 6.517 agen LPG selama periode Ramadan dan Idulfitri. Sementara itu, untuk pangkalan resmi, Pertamina menyediakan 273.242 unit.
Adapun, untuk subpangkalan saat ini telah mencapai sekitar 370.000 yang terdaftar.
"Sementara saat ini untuk subpangkalan itu akan kami operasikan secara full. Yang terdaftar subpangkalan itu ada di angka 370.000," ucap Riva.
Di satu sisi, Riva menyebut, konsumsi LPG diproyeksi naik 6,7% dari 28.412 ton menjadi 30.926 ton per hari selama periode Ramadan dan Idulfitri. Sementara itu, stok LPG mencapai 14,63 hari dengan kuota 25.069 ton per hari.