Bisnis.com, JAKARTA – ConocoPhillips memproyeksikan produksi gas dari Blok Corridor sesuai dengan target APBN 2019 sebesar 810 juta kaki kubik per hari (MMscfd).
Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), hingga akhir September lalu, realisasi produksi gas ConocoPhillips mencapai 833 MMscfd. Realisasi tersebut 2,8% lebih tinggi dari target yang ditetapkan.
Vice President Commercial and Business Development ConocoPhillips Taufik Ahmad mengatakan sejauh ini, produksi gas dari blok migasnya sesuai dengan target yang ditetapkan.
“[Lifting] sesuai bujet, masih akan sesuai [sampai] akhir tahun lah,” katanya, Selasa (5/11/2019) malam.
Menurutnya, produksi dari Blok Corridor belum masuk fase decline rate, setidaknya hingga 2021 mendatang. Untuk menjaga kualitas produksi, ConocoPhillips telah menyelesaikan Proyek Suban Compression.
Kompresor yang akan membantu menahan produksi agar tidak turun itu telah tersambung dengan peralatan dan gas sudah mengalir. Hanya saja, Suban Compression masih masuk dalam tahap commissioning.
“Barusan beberapa hari ini sudah komplet, masih dites dulu beberapa hari ini. Kalau [sudah] stabil, baru kami resmikan,” ujarnya.
Merujuk data SKK Migas, Proyek Suban Compression ConocoPhillips ini ditargetkan beroperasi pada kuartal III/2019. Sayangnya, karena ada beberapa keterlambatan yang disebabkan persoalan teknis, proyek ini diproyeksikan beroperasi akhir tahun.
Suban Compression akan memberikan tambahan produksi gas sebesar 100 MMscfd. Adapun nilai investasi proyek ini diperkirakan mencapai US$440 juta.