Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelemahan Permintaan Global Perburuk Kinerja Manufaktur di Zona Euro

Kondisi ini juga meningkatkan tekanan bagi pemerintah terhadap desakan untuk menambah stimulus fiskal guna melindungi kawasan itu dari perlambatan global yang memburuk.

Bisnis.com, JAKARTA - Manufaktur zona euro tetap berada pada tingkat terlemah selama 7 tahun terakhir pada bulan lalu, memberikan awal yang buruk untuk kuartal terakhir tahun ini.

Kondisi ini juga meningkatkan tekanan bagi pemerintah terhadap desakan untuk menambah stimulus fiskal guna melindungi kawasan itu dari perlambatan global yang memburuk.

Pabrik-pabrik, di China hingga Amerika Serikat, semuanya menderita permintaan yang lesu.

Indeks Pembelian Manajer akhir (PMI) manufaktur IHS Markit untuk zona euro adalah 45,9, hanya sedikit lebih tinggi dari indeks September pada 45,7.

Jumlah pekerjaan dan permintaan produksi mengalami penurunan yang cukup pesat.

Sementara itu, Jerman, yang bergantung pada ekspornya terus menjadi sumber utama pelemahan di zona euro. Italia, Spanyol dan Austria semuanya juga melemah.

"Manufaktur akan menjadi hambatan besar terhadap PDB di kuartal keempat. Kekhawatiran geopolitik, mulai dari Brexit hingga kebijakan perdagangan AS, terus menciptakan ketidakpastian," kata Chris Williamson, kepala ekonom bisnis di IHS Markit, dikutip melalui Bloomberg, Senin (4/11/2019).

Investor tetap memberikan sinyal yang menggembirakan pada November. Tolak ukur untuk ekspektasi ekonomi naik ke level tertinggi dalam 6 bulan terakhir, menunjukkan zona euro mungkin dapat menghindari krisis yang lebih dalam.

Sektor jasa, yang berkontribusi terhadap 70% ekonomi di zona euro, sejauh ini terbukti relatif tangguh.

Sementara itu sektor-sektor lain seperti kesehatan dan pendidikan umumnya kebal dari guncangan siklus, yang lain termasuk transportasi atau teknologi akan menjadi yang sektor yang mengalami pelemahan.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan hari ini, Bank Sentral Eropa mengatakan bahwa sejauh ini, permintaan untuk sektor jasa masih cukup kuat, meskipun data survei baru-baru ini menunjukkan perlambatan pertumbuhan.

"Perkembangan perlu dipantau secara ketat dalam beberapa bulan mendatang jika ada tanda-tanda limpahan dari perlambatan manufaktur," tulis ECB.

ECB dan Dana Moneter Internasional telah mendesak pemerintah di zona euro untuk meningkatkan pengeluaran.

Mantan Gubernur ECB Mario Draghi telah menyerukan desakan stimulus fiskal terakhir saat dia mengakhiri masa jabatannya pekan lalu, dan penggantinya Christine Lagarde secara umum diperkirakan akan melanjutkan upaya tersebut.

ECB meluncurkan paket stimulus moneter baru yang kontroversial pada September dalam upaya untuk menghidupkan kembali pertumbuhan dan inflasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper