Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan minyak negara Arab Saudi, Aramco mengumumkan penawaran saham perdana (IPO) pada hari ini dan akan mendaftar di bursa domestik dalam upaya kerajaan itu melakukan diversifikasi usaha dengan membangun perusahaan terbuka paling menguntungkan.
Aramco tidak memberikan kerangka waktu atau berapa banyak saham perusahaan yang akan dijual, tetapi sebuah sumber mengatakan kepada Reuters perusahaan minyak itu akan menawarkan 1%-2% sahamnya di bursa lokal atau senilai US$20 miliar hingga US$40 miliar.
Aramco menyatakan IPO akan dibagi menjadi dua bagian: masing-masing untuk investor institusi dan individu. Persentase saham yang akan dijual dan harga pembelian akan ditentukan setelah periode penentuan harga buku, tambahnya dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters, Minggu (3/11/2019).
Konfirmasi penjualan saham Saudi Arabian Oil Co, atau Aramco, muncul sekitar tujuh minggu setelah pemerintah negara itu berhasil melumpuhkan serangan terhadap fasilitas minyaknya. Hal itu menggarisbawahi tekad Arab Saudi untuk melanjutkan listing tanpa peduli.
Aramco menyatakan tidak menduga serangan pada 14 September terhadap pabrik minyaknya akan berdampak material pada bisnis, operasi dan kondisi keuangannya.
Serangan itu menyasar kilang di Abqaiq dan Khura di jantung industri minyak Arab Saudi. Sedikitnya Arab Saudi kehilangan 5,7 juta barel per hari atau lebih dari 5% dari pasokan minyak global akibat serangan tersebut.