Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik merilis angka Nilai Tukar Petani naik 0,16% pada Oktober 2019.
Kepala Badan Pusat Statistik Kecuk Suhariyanto menyatakan, Nilai Tukar Petani (NTP) nasional Oktober 2019 sebesar 104,04 atau naik 0,16% dibandingkan dengan NTP bulan sebelumnya.
Kecuk memerinci, kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,23%, lebih tinggi daripada kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,07%.
“Perkembangan pada Oktober2019, NTP Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam mengalami kenaikan tertinggi yakni 1,22%, dibandingkan dengan kenaikan NTP provinsi lainnya,” ujar Suhariyanto, Jumat (1/11/2019).
Sebaliknya, NTP Provinsi Gorontalo mengalami penurunan terbesar 1,70% jika dibandingkan dengan penurunan NTP provinsi lainnya. Adapun NTP yang mencatatkan perubahan kenaikan adalah Tanaman Pangan sebesar 0,97%, dan hortikultura sebesar 0,11%.
Sementara itu, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Oktober 2019 sebesar 113,42 atau naik sebesar 0,10%, dibandingkan dengan NTUP bulan sebelumnya. Adapun NTUP yang mencatatkan kenaikan secara year-on-year (yoy) adalah Tanaman Pangan sebesar 0,86%, dan hortikultura sebesar 0,04%.
Suhariyanto juga menyatakan, harga gabah kering panen di tingkat petani naik 2,19%, sedangkan harga beras medium di penggilingan naik 1,43%.
Dari 1.685 transaksi penjualan gabah di 29 provinsi selama Oktober 2019, tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) 68,07%, gabah kering giling (GKG) 15,79%, dan gabah kualitas rendah 16,14%.