Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menargetkan pembangunan jalan tol dalam 5 tahun ke depan sepanjang 2.500 kilometer. Konektivitas melahirkan banyak peluang bisnis yang potensial untuk digarap.
Investor swasta pun diharapkan mampu melihat peluang bisnis yang muncul kemudian atau bahkan menginisiasi untuk mengisi kekosongan yang masih ada.
Direktur Utama PT Nusantara Infrastructure Tbk. Ramdani Basri mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur masih memiliki ruang yang sangat besar untuk digarap pengusaha swasta.
Kuncinya adalah para investor harus mampu melihat desain besar sebuah daerah dan memetakan titik-titik peluang bisnis yang bisa digarap di sana.
"Ada banyak hal yang banyak dikembangkan dari bisnis ini [jalan tol]. Ada banyak sekali, mau restoran, rest area dan sebagainya. Jadi, konektivitas itu akan menimbulkan peluang bisnis baru dan memberikan keuntungan kepada kita baik sebagai operator, investor, developer atau yang lainnya," ujarnya, Selasa (29/10/2019).
Pria yang akrab disapa Dani ini menambahkan bahwa peluang swasta untuk bisa berkontribusi dalam pembangunan jalan tol masih terbuka lebar, di luar rencana 2.500 kilometer jalan tol yang akan dibangun pemerintah.
Baca Juga
Menurutnya, ruas tol yang akan dibangun pemerintah adalah ruas tol utama dan pihak swasta berpeluang besar menyambungkannya ke daerah-daerah kecil.
"Anda bisa kembangkan dari backbone itu ke kota-kota kecil. Itu peluang bisnis yang besar sekali. Saya jamin ini di luar yang 2.500 [kilometer jalan tol] dan itu tidak sulit diajukan kepada BPJT dan ke pemerintah atau unsolicited. Jadi, kita buat desain dan studi hingga investasi. Kalau di tengah-tengah tidak kuat [investasinya], bisa ditawarkan kepada pihak-pihak yang lebih besar. Ini peluang yang besar dan menjanjikan," papar Dani.
Setali tiga uang, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit pun menilai keberadaan investor atau pemain baru di sektor pembangunan jalan tol tidak akan mengancam para pemain lama, tetapi justru saling melengkapi.
Bahkan, dia memprediksi target 2.500 kilometer jalan tol tidak akan bisa dicapai hanya dengan mengandalkan pemain lama.
Para investor baru dapat mengambil jalur konsorsium untuk mulai menjajaki bisnis ini. Kendati hanya mengambil porsi kecil pada awalnya, Danang meyakini bahwa ke depannya akan terus berkembang.
"Kami sangat berharap adanya pemain-pemain baru. Pemain baru bukanlah ancaman bagi pemain lama. Mereka juga butuh partner. Di sini bukan hanya [kontribusi] uang, tapi bisa knowledge dan teknologi," kata Danang.