Bisnis.com, JAKARTA — PT Hutama Karya (Persero) kembali menyelesaikan salah satu megaproyek infrastruktur kebanggaan di ujung negeri yaitu Jembatan Youtefa, Papua.
Jembatan sepanjang 733 meter ini merupakan karya PT Hutama Karya dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP), dan PT Nindya Karya (Persero) dengan PTPP sebagai pemimpin proyek.
Direktur Operasi Hutama Karya Mohammad Indrayana mengatakan bahwa dengan diresmikannya Jembatan Youtefa ini akan menjadi solusi permasalahan kepadatan penduduk di Kota Cenderawasih tersebut.
“Hutama Karya sangat bangga dapat terlibat dalam pembangunan jembatan ikonik ini. Tentu dengan terbangunnya Youtefa ini manfaatnya sangat banyak, yang paling terlihat adalah waktu tempuh dari Kota Jayapura jika ingin menuju Pos Lintas Batas Negara [PLBN] Skouw akan lebih cepat menjadi hanya sekitar 30—45 menit saja," ujarnya melalui siaran pers, Senin (29/10/2019).
Lebih lanjut, Indrayana memaparkan bahwa jembatan ini akan menjadi sarana pendukung Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 yang akan diselenggarakan di Papua.
“Untuk persiapan PON, jembatan ini akan memudahkan para peserta karena dapat memperpendek waktu tempuh menuju venue beberapa cabang olahraga di Kawasan Koya, Muara Tami,” tuturnya.
Baca Juga
Jembatan Youtefa merupakan proyek sinergi antara Hutama Karya, PP, dan Nindya Karya yang pembangunannya sudah dimulai sejak tahun 2015 lalu. Pembangunan jembatan ini menelan dana sekitar 1,8 triliun rupiah dengan sumber pendanaan dari APBN. Jembatan yang membentang di atas Teluk Youtefa ini dihiasi dengan dua buah pelengkung baja berwarna merah nan megah.
Jembatan Youtefa membentang sepanjang sekitar 1.800 meter dengan lebar 17 meter. Jembatan tersebut dihiasi oleh dua buah pelengkung baja berwarna merah dan terlihat megah.
Jembatan ini digadang-gadang menjadi Ikon baru Kota Jayapura sebagai simbol pertumbuhan ekonomi dan kemajuan infrastruktur di wilayah timur Indonesia.
Dengan warna merah mencolok, pembangunan jembatan ini sempat meraih rekor dari Museum Rekor Indonesia yakni rekor pengiriman jembatan rangka baja utuh dengan jarak terjauh dan rekor pemasangan jembatan rangka baja utuh terpanjang.
Menariknya, perakitan bentang tengah jembatan ini tidak dilakukan di lokasi pembangunan, tetapi di Surabaya oleh PT PAL Indonesia. Setelah dirakit, bentang tengah kemudian dikirim menuju papua menggunakan kapal.
“Ini merupakan amanah bagi Hutama Karya dan kami akan terus hadir untuk membangun infrastruktur besar lainnya yang dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia hingga ke pelosok negeri,” kata Indrayana.