Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebelum Dibuka, Jembatan Kali Kuto Dievaluasi Dulu oleh Tim Ini

PT Jakarta Semarang Batang menyebutkan bahwa jembatan Kali Kuto yang terletak di Gringsing Semarang akan dibuka setelah dievaluasi oleh Tim Komisi Keamanan Jembatan, Terowongan dan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Jembatan Kali Kuto Saat Belum Tersambung pada Peninjauan Menteri Basuki Hadimuljono akhir bulan lalu.-JIBI/Irene Agustine
Jembatan Kali Kuto Saat Belum Tersambung pada Peninjauan Menteri Basuki Hadimuljono akhir bulan lalu.-JIBI/Irene Agustine

Bisnis.com, JAKARTA — PT Jakarta Semarang Batang menyebutkan bahwa jembatan Kali Kuto yang terletak di Gringsing Semarang akan dibuka setelah dievaluasi oleh Tim Komisi Keamanan Jembatan, Terowongan dan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang Arie Irianto mengatakan bahwa saat ini jembatan Kali kuto untuk pengerjaan fungsional sudah hampir selesai. Sisa pekerjaan yang dilakukan yakni berupa pemasangan rambu dan median concrete barrier/water barrier.

"Jembatan Kali Kuto pada pukul 12.00 sudah dikunjungi oleh Menteri Perhubungan untuk fungsional sudah hampir selesai," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (13/6/2018).

Nantinya, para pemudik dapat melintasi jembatan ini setelah dilakukan evaluasi oleh Tim Komisi Keamanan Jembatan, Terowongan dan Jalan Kementerian PUPR.

"Untuk proses fungsional akan dievaluasi dan sore hari ini rencananya dikunjungi oleh Menteri PUPR," ucap Arie.

Jembatan Kali Kuto merupakan jembatan ikonik di Kendal yang dibangun dengan model swing arch melengkung sehingga memiliki kerumitan tersendiri dibandingkan dengan membangun jembatan biasa.

Pembangunan Jembatan Kali Kuto ini mirip seperti jembatan Holtekamp di Jayapura. Bedanya yakni perakitan jembatan Holtekamp berlangsung di Surabaya dan diangkut menggunakan kapal ke Jayapura, sedangkan perakitan jembatan Kali Kuto dilakukan di lokasi proyek sehingga membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi.

Jembatan yang memiliki panjang 160 meter ini dibangun oleh insinyur dalam negeri dan mayoritas bahannya adalah produk dalam negeri sekitar 80% dan bahan yang diimpor dari Prancis sekitar 20%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper