Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai pemangkasan suku bunga acuan dan kabinet Indonesia Maju, di antaranya, menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Jumat (25/10/2019).
Berikut beberapa perincian topik utamanya:
BI Pacu Ekspansi Kredit. Pemangkasan kembali suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 25 basis poin menjadi 5% diyakini mampu memacu pembiayaan baik melalui bank maupun pasar modal di tengah situasi perlambatan ekonomi global.
Kinerja Hulu Migas Jauh dari Target. Target penerimaan negara dari hulu minyak dan gas bumi senilai US$17,5 miliar bakal sulit tercapai, setelah realisasi pemasukan hingga kuartal III/2019 baru mencapai US$10,99 miliar.
Menguji Jurus Kolaborasi Anies. Ibu Kota mulai berbenah terkait dengan pengelolaan sampah, lewat pembuatan regulasi hingga kerja sama dengan berbagai pihak. Kini, implementasi di lapangan mesti jadi fokus utama, jangan lagi hanya mentok sebagai wacana.
SSB Dihapus Tahun Depan, FLPP Jadi 110.000 Unit. Pada tahun depan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bakal menghapus skema pembiayaan melalui Subsidi Selisih Bunga (SSB) yang selama ini berdampingan dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Presiden Bereskan Kursi Wamen. Komposisi menteri di Kabinet Indonesia Maju Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin bakal diperkuat dengan jabatan wakil menteri. Pos wakil menteri akan diisi dari tokoh profesional dan partai politik.
ATM Mulai Ditinggalkan Masyarakat. Kendati transaksi perbankan masyarakat hingga kini masih didominasi melalui mesin anjungan tunai mandiri atau ATM, tetapi peningkatan aktivitas transaksi melalui saluran digital menyebabkan penurunan signifikan pada pertumbuhan jumlah mesin ATM.
Mobil Rendah Emisi Bakal Kompetitif. Gaikindo menilai kehadiran peraturan terbaru terkait PPnBM menjadi langkah maju menuju kendaraan rendah emisi. Harga kendaraan ramah lingkungan itu akan semakin kompetitif dibandingkan dengan mobil konvensional.
Rapor Merah Ditorehkan. Kalangan pebisnis menilai masih tingginya biaya logistik di Indonesia dalam 5 tahun terakhir adalah kegagalan pemerintahan Presiden Joko Widodo pada periode pertamanya yang berjanji menekan biaya tersebut.
Swasta Tunggu Gebrakan Pemerintah. Produsen listrik swasta masih menantikan gebrakan pemerintah untuk membuat investasi di sektor kelistrikan nasional kian atraktif.
Kolaborasi Jaga ‘Setrum’ Mobil Listrik. Membicarakan teknologi mobil listrik kini tak melulu soal produksi kendaraan. Pasalnya, pabrikan tidak bisa lagi asyik sendiri, melainkan harus berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait lain demi mendorong ekosistem.