Secara historis, Negara Federasi Uni Emirat Arab (UEA) dengan Dubai sebagai salah satu emirat di dalamnya, memiliki hubungan yang mesra dengan Indonesia.
Koneksi di antara keduanya meliputi kerja sama perdagangan, kebudayaan, hubungan diplomatik, investasi, pariwisata, dan jasa. Sinergi juga mengarah kepada pengembangan ekonomi Islami yang mencakup makanan dan pariwisata halal, sistem keuangan syariah, serta mode fesyen.
Pada awal 2019, Indonesia mendaftarkan dua sukuk hijau (Islamic green bonds) senilai US$2 miliar di Bursa Nasdaq Dubai untuk pendanaan sejumlah proyek berkelanjutan.
Selanjutnya pada Juli 2019, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Putra Mahkota Abu Dhabi, mengunjungi Indonesia dan membuka berbagai peluang kerja sama ekonomi ke depannya.
“Indonesia dengan Dubai dan UEA melakukan banyak sinergi ekonomi strategis dalam berbagai bidang, dan akan berlanjut untuk jangka panjang,” papar Natalia Sycheva, Manager-Entrepreneurship Dubai Chamber of Commerce and Industry.
Per Juli 2019, total perdagangan antara kedua negara mencapai US$2.102,42 juta, naik 4% year-on-year (yoy) dari sebelumnya US$2.021,55 juta. Ekspor utama Indonesia ke UEA ialah produk berbasis CPO, kendaraan bermotor, serta tekstil dan benang.
Adapun, impor Indonesia dari UEA ialah produk migas, logam, plastik dan karet, serta peralatan transportasi. Untuk mendukung konektivitas, maskapai Emirates dan Etihad memiliki penerbangan langsung ke Jakarta. Emirates bahkan membuka layanan penerbangan ke Bali.
Sycheva memaparkan beberapa perusahaan besar dari UEA telah berinvestasi di pasar Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Mubadala Petroleum dan Lulu Group secara khusus masing-masing berinvestasi di sektor energi dan ritel.
Selain itu, investasi dari UEA juga mengalir ke sejumlah sektor seperti pertanian, perhotelan, transportasi, telekomunikasi, dan industri tekstil. Adapun, jumlah perusahaan Indonesia yang terdaftar di Dubai Chamber telah meningkat dua kali lipat sejak 2017, dan kini mencapai lebih dari 70 perusahaan anggota.
Pebisnis startup tentunya juga dapat menangkap peluang pengembangan bisnis dari kemesraan hubungan bilateral yang sudah lama terjalin. Menurut Sycheva, salah satu cara paling praktis bagi startup untuk menggarap potensi bisnis di Dubai ialah menghadiri berbagai pameran dan konferensi yang diadakan di emirat sepanjang tahun.