Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ITIS 2019: Apindo Fokus ke Peningkatan Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bersama International Strategic Partnership Center (ISPC) menginisiasi penyelenggaraan Indonesia Trade and Investment Summit (ITIS) 2019 untuk mediskusikan berbagai hal terkait dengan perdagangan dan investasi.
Indonesia Trade and Investment Summit (ITIS) 2019 di The Ritz-Carlton Hotel Ballroom, Jakarta pada Selasa (15/10/2019)./Bisnis-Rezha Hadyan
Indonesia Trade and Investment Summit (ITIS) 2019 di The Ritz-Carlton Hotel Ballroom, Jakarta pada Selasa (15/10/2019)./Bisnis-Rezha Hadyan

Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bersama International Strategic Partnership Center (ISPC) menginisiasi penyelenggaraan Indonesia Trade and Investment Summit (ITIS) 2019 untuk mediskusikan berbagai hal terkait dengan perdagangan dan investasi.

Forum yang diselenggarakan di The Ritz-Carlton Hotel Ballroom, Jakarta pada Selasa (15/10/2019) ini selain dihadiri oleh pelaku usaha dari dalam dan luar negeri, juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara.

Kemudian, forum yang mengangkat tema "Arah Baru Perdagangan dan Investasi Indonesia untuk Mencapai Pertumbuhan Ekonomi yang Lebih Tinggi" ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Perdagangan, negara-negara sahabat, Kamar Dagang dan Industri asing, dan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Ketua Umum Apindo Hariyadi B. Sukamdani mengungkapkan pihaknya meyakini bahwa perbaikan kebijakan di bidang perdagangan dan investasi akan berimplikasi signifikan terhadap performa ekonomi nasional. Oleh karena itu, melalui ITIS 2019 pihaknya mencoba untuk mendiskusikan langkah-langkah untuk perbaikan tersebut.

"Dalam jangka pendek, Indonesia perlu melakukan langkah-langkah, diantaranya menggenjot masuknya investasi asing untuk dua tujuan, yaitu menekan defisit dan memperbaiki struktur industri manufaktur nasional khususnya industri kecil dan menengah dengan teknologi yang tidak terlalu kompleks dan modal yang tidak terlalu besar," ujarnya.

Selain itu, menurut Hariyadi Indonesia perlu mendorong terjadinya peningkatan ekspor produk bahan olahan, bahan baku non ekstraktif, serta menekan impor dan membenahi sektor jasa yang nantinya akan disiapkan sebagai ekspor andalan.

Terkait dengan hal tersebut, Apindo juga menyiapkan sejumlah dokumen sebagai bentuk kontribusi gagasan yang telah disusun dan akan menjadi bahan masukan diskusi bersama seluruh pemangku kepentingan. Adapun dokumen tersebut terdiri dari National Platform of Trade and Investment 2019-2024, Pembentukan Komite Promosi Luar Negeri Pengembangan Industri Menengah Indonesia, dan Pembentukan Asosiasi Eksportir Jasa Indonesia.

Senada dengan Hariyadi, Managing Partner ISPC Indonesia Mira Maulida mengungkapkan bahwa ITIS 2019 diselenggarakan pada momentum yang tepat menjelang dimulainya pemerintahan baru periode 2019-2024. Dia berharap ITIS 2019 mampu membangun optimisme bagi pemerintahan baru yang akan dimulai pada 20 Oktober 2019.

Mira memaparkan ITIS 2019 akan membahas upaya pengembangan keunggulan daya saing investasi Indonesia, bagaimana perumusan kebijakan oleh regulator yang terdiri dari kementerian atau lembaga hingga pemerintah daerah.

Kemudian bagaimana mengakselerasi peningkatan perdagangan dan investasi, meningkatkan tingkat kepercayaan internasional kepada Indonesia sebagai negara tujuan investasi, hingga menyiapkan paket kebijakan, insentif, dan skema fasilitas untuk mendorong pertumbuhan sektor jasa.

ITIS 2019 diharapkan pula mampu meningkatkan kerjasama dan komunikasi antarpemangku kepentingan dalam perekonomian Indonesia. Selain itu, forum ini akan menjadi ajang dalam penyampaian rekomendasi konstruktif untuk memperbaiki iklim usaha, menghasilkan cetak biru yang dapat dengan mudah dieksekusi, serta meningkatkan kemampuan Indonesia untuk mengekspor barang dan jasa dengan nilai tambah tinggi.

"ITIS 2019 juga menjadi forum untuk memetakan strategi peningkatan produksi barang dan jasa, termasuk mempromosikan kemitraan strategis dan peluang bisnis di Indonesia," tegas Mira.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rezha Hadyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper