Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

157 Proyek Pembangkit EBT Berpotensi Melakukan Kontrak Tahun Ini

Sebanyak 157 proyek pembangkit energi baru terbarukan (EBT) berkapasitas total 4.718 megawatt (MW) dengan nilai investasi US$10,51 miliar berpotensi memasuki tahap kontrak dan pengadaan pada tahun ini.
Pengecekan rutin pembangkit listrik tenaga panas bumi milik PT. Pertamina Geothermal Energy/JIBI-Nurul Hidayat
Pengecekan rutin pembangkit listrik tenaga panas bumi milik PT. Pertamina Geothermal Energy/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Sebanyak 157 proyek pembangkit energi baru terbarukan (EBT) berkapasitas total 4.718 megawatt (MW) dengan nilai investasi US$10,51 miliar berpotensi memasuki tahap kontrak dan pengadaan pada tahun ini.

Walaupun memasuki tahap pengadaan tahun ini, PT PLN (Persero) tetap membutuhkan waktu lebih panjang karena perlu melakukan kajian kelayakan proyek (KKP), perencanaan sistem, baru ke pengadaan. 157 proyek tersebut terdiri atas pembangkit tenaga air, surya, hingga panas bumi.

Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Harris menilai waktu operasi komersial (commercial operation date/COD) 157 proyek tersebut belum dapat ditentukan karena bergantung pada kebutuhan listrik masyarakat. PLN perlu memastikan dengan beroperasinya sejumlah pembangkit, tidak over supply listrik.

Haris menekankan sebagian besar proyek EBT yang akan masuk tahun kontrak 2019 masih mengadakan pelelangan. Misalnya, pembangkt listrik tenaga surya (PLTS) Bali Barat.

"2019 kan belum ada yang kontrak, [tapi] sudah ada yang diproses, Bali 2x25 MW," katanya.

Sementara itu, Kementerian ESDM mencatat hingga pekan kedua Oktober 2019, sebanyak 13 perjanjian jual beli listrik (PJBL) pembangkit EBT yang terkontrak selama 2017-2018 berkapasitas total 68,25 MW telah COD.

Adapun 13 PJBL tersebut terdiri atas perjanjian yang terkontrak pada 2017 sebanyak 11 PJBL dan 2018 sebanyak 2 PJBL. Jumlah PJBL yang telah COD tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan realisasi semester I/2019 yang baru ada delapan PJBL yang telah COD.

PJBL yang terkontrak pada 2017 dan telah beroperasi komersial, yakni PLTA Pakkat 18 MW, PLTM Nengar (excess power) 1 MW, PLTM Tanjung Tirta 8 MW, PLTM Kincang I 0,35 MW, PLTBg Motra Puding Mas (excess power) 2 MW, PLTBm Tempilang 6 MW, PLTS Sengkol 5 5 MW, PLTS Selong 5 MW, PLTS Pringgabaya 5 MW, PLTM Kunci Putih 0,9 MW, dan PLTS Likupang 15 MW.

Dua PJBL yang terkontrak pada 2018 dan telah COD, yakni PLTBg Sawit Graha Manunggal (excess power) 1 MW dan PLTM Sita 1 MW. Ketigabelas PJBL tersebut tersebar di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Lombok, dan Minahasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper