Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku bisnis bidang co-working space (berbagi ruangan kantor) semakin menjamur di beberapa kota-kota besar di Asean, seperti Jakarta dan Singapura.
DBS Group Research dalam penelitian terbarunya menyatakan bahwa permintaan dari operator co-working space telah menjamur di kota-kota utama di Asean seperti Bangkok, Kuala Lumpur, Jakarta dan Singapura, tapi dengan kecepatan pertumbuhan yang berbeda-beda.
Pelaku usaha co-working space semakin tertarik untuk ekspansi Jakarta dan Singapur lantaran pesatnya perkembangan ekosistem start-up bidang IT dan e-commerce yang diibaratkan seperti lebah dan madu bagi operator co-working space.
“Didorong oleh budaya startup yang berkembang di bidang IT dan e-commerce, penyerapan [co-working space] yang paling kuat di Singapura, Jakarta dan Bangkok. Sedangkan Kuala Lumpur masih mulai bertumbuh. Singapura dan Jakarta seperti lebah dengan madu,” demikian disampaikan DBS Group seperti dikutip Bisnis, Selasa (8/10/2019).
Eksposur ruang kantor bersama di Singapura mencapai 6 persen dari total stok kantor, sedangkan di Jakarta persentase stok kantor yang diambil oleh operator co-working space mencapai 4 persen.
“Kami melihat tren yang sama di kedua kota itu, yakni konsolidasi di antara pemain kecil terus berlanjut tetapi WeWork lebih dominan di Singapura dengan total persentase sebesar 20 persen dari keseluruhan co-working space yang ada.”
Sementara itu di Jakarta, mengutip Colliers, DBS menyatakan operator co-working space telah mengelola hingga 4 persen dari total ruangan kantor di daerah-daerah pusat kegiatan bisnis alias central business district (CBD) per akhir 2018.
Sejalan dengan masuknya beberapa pelaku startup internasional ke Indonesia dan tumbuhnya usaha rintisan, permintaan co-working space telah tumbuh signifikan dalam tiga tahun terakhir. “Diperkirakan permintaannya masih akan terus tumbuh seiring dengan tumbuhnya perusahaan start-up dan meningkatnya kesadaran publik akan kantor bersama yang lebih fleksibel.”
Adapun di Kota Bangkok, persentasenya kurang dari 2 persen dan didominasi oleh beberapa pemain tradisional seperti ServCorp/Regus. Di lain pihak, bisnis co-working space di Kualalumpur masih dalam tahap pertumbuhan baru.