Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag Buka Keran Impor Daging Sapi dari Amerika Serikat

Kementerian Perdagangan belum menyebutkan berapa volume daging sapi yang akan diimpor dari AS.
Pedagang daging sapi segar melayani konsumen, di Pasar Modern, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (2/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Pedagang daging sapi segar melayani konsumen, di Pasar Modern, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (2/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan membuka peluang untuk mengimpor daging sapi dari Amerika Serikat (AS).

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) membuka peluang impor daging sapi dari negara manapun asalkan memenuhi persyaratan yang diminta. Dia menyebut impor daging dari Negeri Paman Sam masih akan dilakukan oleh BUMN.

"Semua boleh, Spanyol sudah. Amerika Serikat juga sudah bisa," ujar Enggartiasto ketika ditemui di Batu, Jawa Timur, Kamis (3/10/2019) malam.

Namun, dia masih enggan menyebutkan besaran volume daging sapi yang akan diimpor dari AS. Selain itu, Kemendag juga tak memberikan informasi kapan impor tersebut akan dilakukan.

"Enggak tahu berapa ribu ton," tutur Enggartiasto.

Dia menambahkan saat ini, Kemendag masih menunggu keluarnya protokol rekomendasi dari Kementerian Pertanian (Kementan) terkait impor daging sapi dari Brasil yang akan dilakukan oleh tiga BUMN. Ketiga perusahaan pelat merah itu adalah Bulog yang mendapat kuota 30.000 ton, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) sebesar 10.000 ton, dan PT Berdikari (Persero) sebanyak 10.000 ton.

"Brasil belum karena protokol antara Kementannya belum. Diharapkan bulan ini selesai. Proses protokol rekomendasi di Kementan," jelas Mendag.

Apabila protokol rekomendasi tersebut sudah dikeluarkan Kementan, maka Kemendag akan segera memberikan izin impor. Adapun BUMN yang sudah berencana mengimpor daging sapi dari Brasil dalam waktu dekat adalah PT Berdikari, yang sejak awal menargetkan akan melakukan impor pada Oktober 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rezha Hadyan
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper