Bisnis.com, JAKARTA — Sayembara gagasan desain ibu kota negara akan menjadi ajang adu gagasan antara arsitek lokal dengan arsitek asing. Desain kawasan ibu kota negara yang diajukan diharapkan bisa menjawab berbagai tantangan kota masa depan.
Sekretaris Jenderal Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Ariko Andikabina mengatakan bahwa kemampuan dan daya saing arsitek lokal sebenarnya tidak kalah dengan arsitek asing.
Dia menilai arsitek lokal memiliki kemampuan yang memadai untuk menjawab tantangan tersebut.
Terkait dengan konsep yang sebaiknya dikedepankan oleh para arsitek dalam merancang pembangunan kawasan ibu kota negara, dia menilai konsep yang diusulkan haruslah yang bisa menjawab tantangan masa depan.
“Kota masa depan sudah tidak sama dengan kota kita hari ini. Perkembangan teknologi hingga perubahan gaya hidup itu menjadi salah satu tantangan yang harus dijawab dalam pembangunan IKN [ibu kota negara],” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (3/10/2019).
Meski pemerintah telah memastikan bahwa pembangunan ibu kota negara mengusung tema Forest City atau kota di dalam hutan, tetapi Ariko menilai unsur kecanggihan teknologi juga penting.
Baca Juga
Dia menggambarkan konsep masa depan yang dimaksud, misalnya, sistem pengantaran paket, pos, surat sudah bisa dilakukan dengan menggunakan drone. Kemudian, mobilisasi tidak lagi terpaku pada kendaraan pribadi dan bahan bakar sudah tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak (BBM), tetapi menggunakan energi listrik.
“Pesan saya adalah agar tercurah gagasan-gagasan yang cemerlang dari arsitek Indonesia dalam desain kawasan IKN,” ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dirilis Kementerian PUPR, sayembara gagasan desain kawasan IKN diselenggarakan mulai hari ini 3 Oktober 2019 sampai dengan 18 Oktober 2019. Selama periode tersebut pihak-pihak yang berminat dipersilahkan untuk melakukan pendaftaran.
Selanjutnya, pada 18 Oktober 2019 akan dilakukan tahapan pemberian penjelasan (aanwizjing), 4 Oktober—29 November 2019 tahap penyusunan karya, 18—29 November 2019 pemasukan karya, 2—6 Desember evaluasi persyaratan administrasi.
Pada 9—11 Desember 2019 akan dimulai penjurian tahap I, 11—13 Desember 2019 penjurian tahap II, 16—20 Desember 2019 proses penetapan pemenang, 23 Desember 2019 penetapan dan pengumuman pemenang, 27 Desember 2019 pemberian hadiah.
Untuk melakukan penilaian kepada karya-karya yang masuk, Kementerian PUPR telah membentuk tim juri yang terdiri atas perwakilan pemerintah, para ahli, praktisi, dan akademisi.
Tim Juri tersebut dipimpin oleh Imam Santoso Ernawi yang juga bertindak sebagai Ketua Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN.
Pada sayembara ini, pemerintah menawarkan hadiah sebesar Rp2 miliar untuk pemenang pertama, hadiah Rp1,25 miliar untuk pemenang kedua, dan Rp1 miliar untuk pemenang posisi ketiga.
Adapun, untuk kategori harapan I dan harapan II masing-masing mendapatkan Rp500 juta dan Rp250 juta.