Bisnis.com, JAKARTA — Batam masih membutuhkan suplai air dalam jumlah yang cukup besar. Pengoperasian Bendungan Sei Gong dinilai belum mampu menambah cadangan air di pulau tersebut.
Presiden Direktur PT Adhya Tirta Batam Benny Andrianto menilai kapasitas Bendungan Sei Gong masih terlalu kecil untuk bisa menjaga ketersediaan air di Batam dalam jangka waktu yang lama.
"Cadangan air baku di Batam saat ini adalah 3.850 liter per detik. Sekitar 3.500 liter per detik sudah dikelola. Artinya, cadangan air di Batam hanya tersisa sekitar 10 persen. Kami butuhnya hampir 5.000 liter per detik. Dia [Bendungan Sei Gong] hanya kasih 400 liter per detik," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (19/9/2019).
Menurut Benny, cadangan air 5.000 liter per detik adalah jumlah tambahan cadangan air yang dibutuhkan Batam dalam 50 tahun ke depan.
Makin minimnya cadangan air ini, lanjutnya, juga makin diperburuk dengan menurunnya daerah tangkapan air.
Benny pun berharap agar penambahan dam atau bendungan sebagai penampung air terus ditingkatkan mengingat sumber air di Batam hanya bergantung pada curah hujan.
Baca Juga
Bendungan Sei Gong merupakan satu dari 49 bendungan baru yang dibangun oleh pemerintah sejak 2015. Pembangunan Bendungan Sei Gong yang dimulai pada 2015 menelan biaya dari APBN sebesar Rp238,44 miliar.