Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 19 Proyek Strategis Nasional (PSN) telah rampung sejak periode Januari hingga Agustus 2019.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Darmin Nasution pada Senin (9/9/2019) sore dalam rapat koordinasi (rakor) bersama Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) di Kantor Kemenko Perekonomian.
Ke-19 proyek tersebut terdiri atas tiga bandara, lima jalan, empat kawasan, dua smelter, tiga bendungan, dan dua teknologi. Total nilai keseluruhan investasi tersebut sebesar Rp87,7 triliun.
Sementara itu secara kumulatif, sejak 2016 hingga Agustus 2019, ada 81 PSN yang sudah selesai dengan nilai investasi mencapai Rp390 triliun.
Salah satu proyek pembangunan tersebut adalah Program Ketenagalistrikan 35.000 MW dari Desember 2016 s.d Juli 2019, antara lain: 3.768 MW sudah beroperasi (Rp101,7 triliun); 21.992,1 MW dalam tahap konstruksi; 7.515,1 MW sudah menyelesaikan proses Power Purchase Agreement (PPA) tetapi belum financial close; 1.453 MW dalam tahap pengadaan; dan 734 MW dalam tahap perencanaan.
Ditemui seusai rapat, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengungkapkan, rapat itu juga membahas upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah keterlambatan penyelesaian proyek. Salah satunya adalah dengan menentukan tenggat pasti perampungan pekerjaan.
"Sejauh ini ada beberapa proyek yang terhambat selama sekitar 1 hingga 6 bulan. Penentuan target pasti ini agar tidak meleset dari jadwal. Kita harus bekerja lebih keras lagi," lanjut Isa.
Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo menuturkan, persoalan pengadaan tanah menjadi salah satu faktor penting dalam pembangunan infrastruktur. Ia menilai penyederhanaan dan percepatan proses pembebasan lahan dapat mempercepat progres pembangunan sebuah infrastruktur.
Selain itu, Wahyu juga memaparkan status kemajuan 223 Proyek dan 3 Program PSN sejak pemberlakuan Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 hingga Agustus 2019.
Sebanyak 51 proyek telah selesai dengan menelan dana sebesar Rp295 triliun. Setelah itu, 27 proyek, satu program ketenagalistrikan yang tengah dibangun serta satu program pemerataan ekonomi yang akan mulai beroperasi, dengan memakan dana Rp1.348 triliun.
Adapun, 78 proyek masih dalam tahap konstruksi dan akan beroperasi setelah 2019, dengan memakan dana Rp1.351 triliun. Selanjutnya, sebanyak lima proyek dalam tahap transaksi sebesar Rp413 triliun.
Terakhir, 39 proyek dan satu program industri pesawat yang masih dalam tahap penyiapan, dengan memakan dana Rp621 triliun.