Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penurunan Bea Masuk Bakal Tingkatkan Ekspor Plywood

Asosiasi Panel Kayu Indonesia (Apkindo) menyatakan penurunan bea keluar lapisan luar kayu lapis (veneer) dapat membuat volume ekspor veneer naik dua kali lipat dalam 2 tahun.
ilustrasi/Bisnis.com
ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Panel Kayu Indonesia (Apkindo) menyatakan penurunan bea keluar lapisan luar kayu lapis (veneer) dapat membuat volume ekspor veneer naik dua kali lipat dalam 2 tahun. Penurunan bea masuk tersebut dapat membuat harga kayu lapis (plywood) di pasar global menjadi kompetitif.

Pengurus Bidang Pemasaran dan Hubungan Internasional Apkindo Gunawan Salim mengatakan bea masuk saat ini di level 15%, membuat harga veneer di pasar global menjadi US$800 per kubik. Adapun, harga veneer di pasar global berada di kisaran harga US$600—US$700 per set.

“Akhirnya [industri plywod] tidak ada margin. Marginnya dipakai untuk bayar export tax, tapi kalau itu [bea keluar] diturunkan kami bisa bergairah,” katanya kepada Bisnis, Senin (9/9/2019).

Gunawan mengatakan pengajuan peurunan bea masuk tersebut telah disetujui oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Adapun, Kementerian Perindustrian masih belum merestui penurunan bea masuk tersebut. Padahal, asosiasi furnitur dan pengguna kayu lainnya telah merestui penurunan tersebut.

“Kenyataanya memang kami punya veneer juga industri plywood bukan untuk furnitur bukan juga untuk woodworking,” katanya.

Di sisi lain, penurunan bea keluar tersebut dapat membuat industri plywood nasional lebih kompetitif. Pasalnya, kelebihannya pasokan veneer di daam negeri membuat nilai veneer  menjadi turun ketika digunakan sebagai kayu inti plywood (core). Hal tersebut disebabkan oleh core hanya dijual sekitar US$200—US$230 per set.

Adapun, Gunawan berujar secara umum industri panel kayu belum dapat memanfaatkan eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat dan China sampai saat ini.

Pasalnya, lanjut Gunawan, jenis plywood yang dibutuhkan Negeri Paman Sam adalah plywood lunak, sedangkan plywood yang diproduksi di dalam negeri adalah plywood keras.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Galih Kurniawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper